TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam akun Twitter miliknya, gitaris grup band Slank, Abdee Negara secara blak-blakan mengaku setuju dengan kebijakan pemerintah Presiden Joko Widodo atau Jokowi menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi menjadi Rp 8.500 per liter.
Menurut Abdee, kenaikan tersebut tak masalah asal pengalihan subsidi dilakukan secara benar. "Gw setuju Subsidi BBM di alihkan utk rakyat kecil dan infrakstruktur Kita awasi aja agar pangalihan subsidinya benar terlaksana," tulis Abdee melalui akun @AbdeeNegara, Selasa (18/11/2014).
Namun, di satu sisi Abdee berjanji akan berdiri di garis depan untuk melakukan protes jika pengalihan subsidi BBM tidak dilaksanakan dengan benar. "Jika janji pengalihan subsidi BBM tidak di laksanakan dgn benar, Gw akan berdiri terdepan untuk protes!" tekan Abdee dalam cuitannya.
Sebelumnya, politisi PDI Perjuangan, Aria Bima, mengatakan bahwa ruang fiskal yang dimiliki Indonesia saat ini tidak cukup mampu menopang rencana pembangunan Nawacita seperti yang diinginkan Presiden Joko Widodo. Oleh karena itu, pemerintah terpaksa menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi untuk menutup kekurangan ruang fiskal tersebut.
"Ibaratnya, kita mundur sedikit untuk melompat lebih jauh. Untuk mewujudkan Nawacita saat ini memang tidak ada anggarannya," kata Aria di Kompleks Parlemen, Selasa (18/11/2014).
Aria memahami bahwa kenaikan harga BBM bersubsidi tentu akan berdampak besar bagi masyarakat kecil. Sejumlah harga komoditas akan merangkak naik seiring kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut. Aria meminta agar masyarakat bersabar karena pemerintah telah menyiapkan sebuah rencana pembangunan jangka panjang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.