Laporan Wartawan Tribunnews.com, Achmad Rafiq
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sutradara sekaligus produser film, Joko Anwar memberikan pandangannya terhadap permasalahan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Pasalnya, beberapa hari terakhir, hampir seluruh masyarakat Indonesia menyoroti permasalahan kenaikan harga BBM bersubsidi yang menuai pro dan kontra.
"Kenaikan itu karena negara tidak sanggup mensupport harga BBM bersubsidi yang terlalu besar," ujar Joko Anwar, kepada Tribunnews.com, di kawasan Kuningan Jakarta Selatan.
Sehingga, menurut Joko biaya yang seharusnya digunakan untuk pembangunan infrastuktur, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain, justru digunakan orang yang lebih mampu melalui BBM bersubsidi.
"Sebenarnya itu juga bukan penghapusan subsidi, tetapi biayanya dialihkan untuk orang-orang yang lebih tepat menerimannya," kata sutradara film 'Janji Joni' ini.
Penulis film 'Arisan 1' ini juga mengharapkan, agar pemerintah dapat mengawasi kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok.
"Pengalihan anggaran subsidi itu harus benar-benar diterima ke orang yang tepat. Tapi harga barang-barang kebutuhan pokok juga harus diawasi agar tidak melonjak," ungkapnya.