Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Industri musik tanah air kembali diramaikan dengan kehadiran perusahaan hiburan pendatang baru, ABM Entertainment. Perusahaan ini bergerak di bidang label rekaman, artist management, recording studio, event organizer dan production house.
ABM Entertainment resmi dilaunching di Exodus Kuningan City, Jakarta, Rabu (26/11/2014) malam lalu dengan dihadiri sejumlah artis pendukung yang berada dibawah naungannya.
Pimpinan ABM Entertainment Vivi Montolalu menuturkan selain akan mengembangkan industri musik dan keartisan di Indonesia, pihaknya tengah merancang pembuatan musical show atau pertunjukkan drama musikal kabaret ala Kabaret Disney.
Ia memastikan dalam waktu dekat pertunjukan drama musikal kabaret ini, akan digelar menandai kehadiran ABM Entertainment di industri musik, hiburan dan keartisan tanah air.
"Show ini akan melibatkan artis dan pencipta lagu dari ABM Entertainment. Konsepnya, album rekaman para artis dan penampilan panggungnya seperti pertunjukan High School Musical yang diproduksi oleh Disneys," kata Vivi dalam siaran persnya, Sabtu (29/11/2014).
Ia menuturkan beberapa artis dan musisi yang kini berada dibawah ABM Entertainment sudah tak asing lagi dan cukup dikenal masyarakat.
Mereka sudah memiliki penggemar yang akan mengangkat ABM Entertainment maju di industri musik dan hiburan tanah air.
"Diantaranya adalah Asyifa Latief, Carlo Saba, Ina Idola, Kwartet A+, Tabita Roselin, 2 Kobra, Cosmo dan beberapa nama lainnya," kata Vivi.
Ia menuturkan dengan tim dan orang terpilih serta berpengalaman di bidangnya serta dukungan dari beberapa perusahaan-perusahaan besar rekanan, ABM Entertainment akan mampu bersaing di dunia entertainment bahkan menjadi supporting team bagi perusahaan lain. "Target kami pada awal 2015 semua artis penyanyi kami telah merilis mini album," paparnya.
Vivi menegaskan industri musik Indonesia saat ini menguasai 85 persen pasar industri kreatif dalam negeri. Namun beberapa pihak justru menilai industri musik tanah air sedang dalam kondisi terpuruk.
Penyebabnya karena maraknya penggandaan karya rekaman, baik dalam bentuk kaset, CD, VCD, DVD, maupun melalui internet. Bahkan penggandaan sepihak ini angkanya mencapai 95 persen.
Selain itu, kata Vivi, kualitas lagu yang diciptakan musisi dan dibawakan para artisn juga menjadi pekerjaan rumah tersendiri yang harus lebih kraeatif serta lebih ditingkatkan. "Ini harus dilakukan jika ingin mendongkrak kembali industri musik di Indonesia," katanya.
Untuk itulah, kata Vivi, ABM Entertainment yang merupakan anak perusahaan dari ABM Enterprise hadir dan bisa memperkayanya industri hiburan tanah air.
"Saat ini, ABM Entertainment memiliki 3 kategori untuk label rekaman yaitu Groovy Records atau Pop, Titanium atau Audiophile, dan Aquilla atau album Rohani," ujar dia.
Sementara pengamat musik, Bens Leo mengakui bahwa saat kondisi industri musik tanah air memang kurang menjanjikan karena maraknya penggandaan karya lagu ilegal. Namun kata Leo, ABM Entertainment yang dibangun dengan idealis serta karakter berbeda diharapkan tidak sekedar mencari keuntungan semata di industri musik ini. Yang lebih penting, katanya, ABM Entertainment bisa memberi apresiasi tinggi pada karya artistik pencipta lagu dan senimannya.
"Mereka juga siap untuk membuka jalan bagi talenta-talenta berbakat yang selama ini kesulitan menembus industri musik. Padahal saya melihat banyak talenta-talenta berbakat yang dapat dijaring dari seluruh nusantara, namun belum memiliki kesempatan," paparnya.
Carlo Saba, vokalis grup musik Kahitna yang berada di bawah ABM Entertainment mengaku senang dapat bekerjasama dengan ABM Entertainment.
Sebab kata Carlo, ABM Entertainmet memberi kebebasan dirinya untuk berkreasi. "Bahkan bersama ABM Entertainment saya tidak hanya sekedar membuat single. Tapi dalam waktu dekat akan dirilis mini album yang berisikan empat sampai enam lagu," kata Carlo.(bum)