TRIBUNNEWS.COM - Pergelaran festival jazz di daerah-daerah membuat penyanyi Syaharani (43) senang. Dia terkesan dengan sambutan masyarakat terhadap jenis musik yang ditekuninya sejak puluhan tahun lalu itu.
Warga di sejumlah kota, seperti Banyuwangi dan Yogyakarta, pun mulai menikmati jazz. Setidaknya, begitulah kata Rani, panggilan biduan kelahiran Kota Batu, Jawa Timur, ini.
Apabila sedang tak ada jadwal manggung, Rani berupaya ikut mengisi berbagai acara jazz. Tak hanya datang untuk menyanyi, dia juga punya kesempatan bercerita sejarah jazz kepada masyarakat.
”Itu kesempatan kita memperkenalkan ragam musik kepada masyarakat yang selama ini sudah lebih dulu tahu pop, rock, dan dangdut,” ujar Rani.
Setiap jenis musik, lanjutnya, memiliki pasar sendiri. Penyelenggaraannya pun bisa di tempat terbuka dan tertutup. Hanya, menurut Rani, penyelenggaraan acara di tempat tertutup akan lebih teratur sehingga tak membuat suasana mudah memanas dan memancing keributan antar-penonton.
Tak hanya memperkenalkan jazz, perempuan yang senang bersepeda jarak jauh ini juga ingin menampilkan kesenian daerah dalam acara jazz. Misalnya di Malang, selain jazz, ditampilkan pula kesenian topeng malangan.
”Supaya semuanya (jazz dan kesenian daerah) sama-sama lebih dikenal. Ini sangat menarik,” kata Rani.
Itulah sebabnya, dia membuka diri untuk bekerja sama dengan berbagai pihak yang mau mengadakan acara seperti itu. (TRI)