TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Produser eksekutif album Fariz RM and Dian PP in Collaboration with... (2014), Seno M Hardjo, mengatakan bahwa pemenuhan kewajiban oleh Fariz Rustam Munaf (56) atau Fariz RM untuk promosi dan konser-konser album tersebut akan terganggu. Ini terkait penangkapan artis musik itu di kediamannya di Perumahan Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, Selasa (6/1/2015), kira-kira pukul 02.00 WIB, karena kasus kepemilikan dan penyalagunaan narkotika.
"Benar, dik, untuk promo sangat terganggu. Tapi, sales di iTunes kembali menguat, masuk Top 25 Album Terlaris...," tulis Seno melalui pesan BlackBerry Messenger seperti dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com di Jakarta, Rabu (7/1/2015).
Meski begitu, Seno menegaskan, promosi dan konser-konser untuk album tersebut akan tetap diadakan tanpa Fariz.
"Konser jadi tanpa beliau. Berikutnya di Hard Rock cafe, Rabu 28 Januari 2015. Itu konser kecil. Berikutnya keliling lima kota di Indonesia, ada Makassar, Surabaya, Jogya, Bandung dan Medan. Dan Mei konser besar di JCC atau Kota Kasablanka," lanjut Seno.
Seno memastikan pula, lagu "Sakura" dan lagu "Barcelona" akan tetap disajikan dalam konser-konser itu tanpa Fariz.
"Tetap dibawakan. Karena intinya dalam album Fariz RM n Dian PP in Collaboration with... Fariz hanya menyanyi seperempat lagu di 'Sakura' (yang sisanya dinyanyikan Sandhy Sondoro) dan 'Barcelona' (yang sebagian besar dinyanyikan Maliq N D' Essentials)," jelas Seno.
"Album ini 'milik' anak muda. Semua musisi dan singer-nya anak muda. Peran Fariz hanya hits-nya, yang kita daur ulang...," sambungnya.
"Peran Dian Pramana Poetra justru lebih besar. Dia duet dengan Glenn Fredly, feat vocalist Sammy Simorangkir. Dan jadi arranger untuk lagu Fatin, 'Demi Cintaku'," tekan Seno. (Kompas.com/ Irfan Maullana)