TRIBUNNEWS.COM - Cita-cita band bercorak pop dari Singapura, The Sam Willows, tak main-main. Mereka menetapkan target merebut penghargaan Grammy Awards dalam lima tahun sejak band ini berdiri. Kini, mereka tinggal punya waktu tiga tahun lagi.
”Ya, waktu kami hanya tinggal tiga tahun lagi untuk mencapai target itu, ” kata Benjamin Kheng, pendiri band sekaligus penulis sebagian besar lagu, saat tampil di Marina Bay Sands Theatre, Singapura, pekan lalu.
Ben membentuk band ini bersama adiknya, Narelle Kheng, pada pertengahan 2012. Band ini juga diisi Jonathan Chua sebagai gitaris dan Sandra Riley Tang sebagai vokalis utama.
Kepada penonton, Narelle menuturkan, mereka sering ditertawakan karena bertekad merebut Grammy. Namun, ia punya alasan sendiri. ”Itulah (mendapat Grammy) mimpi kami. Kalau mimpimu tidak ditertawakan orang, berarti mimpimu kurang tinggi,” kata Narelle yang juga menggeluti seni pertunjukan ini.
The Sam Willows telah menghasilkan satu minialbum berjudul sama dengan nama band mereka. Pada 2013, mereka bekerja keras menjalani enam panggung internasional. Salah satu yang bergengsi adalah tampil di festival South by Southwest (SXSW) di Austin, Texas, AS.
Untuk menarik perhatian publik, mereka memanfaatkan Youtube. The Sam Willows juga memasang video yang menampilkan mereka membawakan lagu milik artis lain, seperti ”All About That Bass” milik Meghan Trainor dan ”Blank Space” dari Taylor Swift.
Media Singapura menjuluki mereka sebagai ”meteor” karena kariernya yang melesat. Wusssh! (HEI)