Laporan Wartawan Tribunnews.com, Achmad Rafiq
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jenazah musisi senior Rinto Harahap, hari ini, Rabu (11/2/2015) telah dimakamkan di TPU Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Kini pencipta lagu 'Gelas-gelas Kaca' pun tinggal menyisakan karya-karyanya yang telah ada sejak 1980-an.
Putri pertama Rinto, Cindy Claudia Harahap pun mengungkapkan penyesalannya pada dirinya sendiri. Sebab, pada sebelum ajal menjemput sang ayah, Cindy tidak sempat bercakap-cakap kepadanya.
"Kondisi papa tiba-tiba drop saat dibawa ke Singapura. kondisinya sudah lemah banget, dan saya nyesel banget karena ngga bisa ngobrol banyak sama beliau," kata Cindy, ketika ditemui di TPU Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (11/2/2015).
Penyanyi era 1990-an itu mengaku, setelah mengantarkan sang ayah ke rumah sakit di Singapura, Cindy pun harus segera kembali ke Australia untuk mengantarkan anaknya sekolah. Namun, setelah kembali dari Australia, Cindy juga tidak bisa berkomunikasi dengan ayahnya. Sebab, kondisi Rinto yang saat itu semakin drop.
Penyanyi 'Aku Sayang Kamu' itu pun mengungkapkan, selama sepuluh hari terakhir sebelum kepergian sang Ayah, Cindy sudah merasakan kondisi gelisah. "Saya lihat muka papa beda, bertahun-tahun temenin papa saya nggak begitu. Baru kali ini lihat mukanya putih dan pucat. Kondisinya papa udah capek ya. Dikemo terus 3 tahun," ujarnya.
Cindy pun semakin menyesal, manakala dirinya tidak bisa berkomunikasi dengan sang ayah, tapi sahabat Cindy, Tamara Bleszynski yang tengah menjengkut ayahnya, justru bisa berkomunikasi dengannya.
"Yang sempet ngobrol Tamara. Dia ngobrol banyak sama papa, dan bilang katanya mau ngobrol di rumah Bango (kediamannya Rinto), Saya pikir halusinasi papa, itu waktu di Singapura. Tapi Saya udah nggak sempet ngobrol apapun, nyesel juga ya," tandasnya.