Laporan Wartawan Tribunnews.com, Achmad Rafiq
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kekisruhan yang tengah terjadi antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri, menarik perhatian aktor senior, Ray Sahetapy. Ray menilai kejadian tersebut merupakan proses bersih-bersih oleh pemerintahan yang Baru.
"Ini zaman bersih-bersih dan biarkan terus berlangsung. Memang agak melelahkan, dan kita butuh pemimpin yang cepat mengatasi persoalan politik itu," ujar Ray, ketika ditemui di kawasan Epicentrum, Jakarta Selatan, Senin (16/2/2015).
Menurutnya, Indonesia membutuhkan pemimpin yang bekerja cepat untuk mengatasi permasalahan antara dua lembaga hukum tersebut. Sebab, permasalah yang ada di negara ini tidak hanya soal politik, tetapi banyak permasalahan lainnya juga.
"Paling utama masalah bangsa ini adalah kebudayaan. Sebab, itu merupakan salah satu identitas bangsa ini, dan seharusnya kita menguatkan hal tersebut. Kalau persoalan yang terjadi saat ini, cuma persoalan memilih," katanya.
Pemain film '2014' itu mengaku, pemerintah khusus presiden perlu mengolah gagasannya sendiri. Pemerintah perlu melandasi pemikiran mereka dengan gagasan nusantara.
"Mau kuatan black hand atau white hand, yang penting kita mengolah gagasan kita sendiri yakni gagasan nusantara. Kalau kita tidak menerapkan itu, kita hanya akan menghasilkan kuli-kuli dan pemimpin yang pengecut dan tunduk kepada kekuasaan asing," tandasnya.