TRIBUNNEWS.COM - Kini, di bulan ketiga setelah operasi pengangkatan tumor, kondisi Magali mulai berangsur baik.
Meski sudah dapat sedikit bernafas lega, namun Marcella tetap fokus menjaga kondisi putra yang ia lahirkan pada 20 Oktober 2013 silam tersebut.
“Apa yang terjadi pada Magali itu bisa dikatakan cobaan terberat saya. Tapi, saya harus ikhlas terus berharap dan berdoa. Sekarang, sih, tentu saya merasa jauh lebih baik. Bisa melihat Magali tersenyum lagi dengan kondisinya sekarang yang makin bagus. Saya tidak pernah berhenti bersyukur,” ungkapnya.
Perubahan yang Marcella lihat tersebut misalnya, “Magali sudah bisa ketawa dan saat ini dia mulai rakus kalau makan. Alhamdulillah, dia sudah kembali ceria setelah semua yang sudah dia lewati selama ini,” tambahnya.
Meski begitu, masih ada beberapa tahap yang harus tetap dijalani Magali pasca operasi. Bocah itu masih harus menjalani beberapa observasi dan kembali melakukan MRI (Magnetic Resonance Imaging ).
“Observasi itu untuk melihat sisa tumor apakah sudah bersih atau belum? Makanya nanti 2-3 bulan ke depan, Magali akan kembali MRI. Karena kemarin setelah operasi lalu dilakukan MRI, masih kelihatan sesuatu, apakah itu darah sisa atau apa masih terus dipantau,” katanya.
Sebagai ibu, Marcella terus mencoba berpikir positif. Bahkan, setiap pagi dan sebelum tidur ia tak luput memberikan afirmasi positif untuk Magali. Ia percaya the power of mind , di mana kekuatan pikiran bisa memberi pengaruh yang baik.
“Saya selalu katakan terus ke dia, ‘Magali, setiap hembusan nafasmu akan memperbaiki setiap organ dalam tubuhmu. Mulai sekarang kamu akan menjadi lebih sehat, kamu akan sembuh total, kamu jadi anak yang pintar, dan anak yang kuat.'"
Marcella menganggap doa seorang ibu adalah the most powerful thing . “Tapi, enggak hanya doa saya, tentu ada juga doa kedua orangtua saya, dan Nanda, juga support dari sahabat-sahabat kami. Itu semua menjadi kumpulan energi positif. Kami sangat berterima kasih.”
Dukungan tersebut pun diceritakan Marcella tertuang di grup chat bersama sahabat-sahabatnya sesama selebriti.
“Di situ mereka ikut mendoakan dan menyemangati. Bukan cuma untuk Magali, grup itu juga menjadi tempat sharing kami jika ada yang sakit, atau saling mengingatkan untuk care dengan kesehatan.”
Dari kejadian tersebut, perubahan pun dialami Marcella dan Nanda. Mereka semakin protektif menjaga kondisi Magali pasca operasi.
Meski tidak ada pantangan tertentu, namun Marcella tetap menjaga asupan gizi untuk buah hatinya.
Pasalnya, tumor yang ada di kepala Magali belum dapat dipastikan penyebabnya, lantaran masih dalam observasi dokter.
“Ada obat anti kejang yang masih harus diminum Magali setiap hari. Selain itu, juga harus hati-hati menjaga kepalanya agar tidak terbentur. Apalagi kakaknya, si Mas Kana masih umur 3 tahun, sama-sama masih kecil dan suka minta perhatian. Tahu sendiri, kan, anak laki-laki kalau main lincah banget. Takutnya kebablasan. Soalnya beberapa kali mainan suka kena kepala Magali, makanya butuh ekstra dijaga,” tutur Marcella yang berharap kedua anak kesayangannya selalu diberi kesehatan oleh Sang Pencipta.
“Karena apa yang sudah terjadi sejauh ini menjadi pelajaran berharga buat saya dan Nanda. Banyak hikmah yang bisa kami ambil,” lanjut Marcella seraya mengingatkan para ibu di luar sana agar lebih detil memperhatikan keluhan yang terjadi anak-anaknya.
“Jangan mentang-mentang merasa sehat, tapi malasngecek kesehatan. Enggak boleh anggap enteng atau sebelah mata soal kondisi fisik anak maupun keluarga,” pesannya lagi.