TRIBUNNEWS.COM - John Mayer tidak selamanya menyimpan dendam kepada sang mantan kekasih, Taylor Swift.
Buktinya, sebuah pujian terlontar dari mulut John untuk Taylor, perempuan yang pernah dipacarinya selama beberapa bulan pada 2009 silam.
Pujian itu tertuju pada keputusan Taylor untuk menarik lagu-lagunya dari layanan streaming, Spotify beberapa waktu lalu. Menurut Taylor, Spotify merugikan para musisi karena memperdengarkan lagu mereka secara gratis.
Di mata John, aksi tersebut adalah bentuk dukungan yang sangat dibutuhkan para musisi saat ini, terutama di zaman digital.
"Para seniman membutuhkan seseorang yang vokal mendukung mereka," kata pelantun "Half of My Heart" itu kepada Ronan Farrow di acara 7 Days of Genius yang ditayangkan oleh stasiun tv MSNBC.
"Apakah dia (Taylor) benar-benar melakukan itu?" tanya Ronan.
"Saya rasa begitu," balas John.
Ia lalu menganalogikan aksi tersebut dengan para selebritas yang menghadiri Met Ball, Oscar-nya para pelaku industri mode yang digelar setiap tahun di Metropolitan Museum of Art, New York City.
"Ini adalah cara Anda untuk menyuarakan pendapat dan bilang, 'Okay, saya akan mengenakan gaun Valentino.'" ujarnya.
"Satu-satunya alasan mengapa kita berbicara tentang Taylor hengkang dari Spotify karena dialah Taylor Swift," kata John yang sempat menulis lagu "Paper Dolls sebagai sindiran dan balasan untuk lagu "Dear John" milik Taylor.
Dalam wawancara tersebut, John sempat ditanya tentang ketenaran. Ia mengaku tidak pernah merasa takut dirinya kalah pamor dari sejumlah nama besar di industri ini, semisal Kanye atau bahkan Taylor.
"Sama sekali tidak takut. Ada waktunya saya membuat musik sepopuler musik pop atau musik yang mungkin penjualannya tidak sebagus musik pop," ujarnya. (Daniel Ngantung)