TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kompas TV menghadirkan program spesial nature documentary berjudul Orangutan Journey.
Program yang bercerita perjalanan tim dokumenter KompasTV, berlatarbelakang di belantara Kalimantan, akan ditayangkan tiap hari Selasa mulai pukul 22.00 WIB.
Ulung Putri, produser Orangutan Jourey menyatakan tayangan ini memberikan gambaran akan masa depan orangutan.
"Berubahnya fungsi hutan menimbulkan konflik antara orangutan dan manusia lebih sering kalah," kata Ulung dalam konferensi pers di fX Senayan Jakarta, Kamis (12/3/2015).
Program Orangutan Journey memberikan gambaran akan masa depan orangutan melalui belajar fakta-fakta masa lalu.
"Kita melakukan peliputan di taman nasional Sebangau, Tanjung Puting dan Kutai Kalimantan Timur," katanya.
Tayangan merekam secara sederhana ke alam liar. Jadi benar-benar di hutan, melihat kehidupan jantan, perbedaan perilakunya.
"Di tayangan bisa melihat kesederhanaan hingga menjadi diary orangutan," katanya.
Contoh tayangan adalah saat tim yang terdiri lima orang mengunjungi Tanjung Puting di Kalimantan Tengah mengenal sosok keperkasaan orangutan bernama Tom.
"Ia berperawakan besar dan rambut merah kekuningan dan menjadi orangutan jantan yang paling ditakuti di camp leakey," katanya.
Ada pula kisah dari Desa Pasir Panjang Kotawaringin Barat tentang orangutan yang sedang berjuang untuk bisa hidup di alam liar.
Program Orangutan Journey diapresiasi oleh Orangutan Foundation International (OFI).
Rinie Djojoasmoro, Manager/Representative OFI Jakarta menghargai orang-orang yang telah membuat film dokumenter ini.
"Dibutuhkan kesabaran yang tinggi dan kerjasama yang baik dan kerja keras untuk film ini," katanya.