TRIBUNNEWS.COM, AMERIKA - Aktor Amerika Sean Penn terdorong menonton kekejaman kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) memenggal para sandera secara kejam untuk mengingatkan kengerian sesungguhnya, setelah publik larut, 'terbius oleh kebenaran politik.'
"Kita tidak melihat cukup kekerasan sesungguhnya. Kita akan terbius oleh kebenaran politik ketika anda tidak melihat kekejaman perang," ujar Sean Penn mengungkapkan alasannya melihat video kekejaman ISIS kepada Telegraph, Jumat (20/3/2015).
Penn meyakini penting baginya untuk terbiasa dengan kengerian perang yang terjadi di seluruh dunia, namun mungkin sulit untuk menonton semua itu.
Mantan suami Madonna itu tidak setuju dengan gagasan orang tentang film-film yang menawarkan kekerasan - termasuk film barunya The Gunman - telah membius penonton untuk melakukan kekerasan di dunia nyata.
"Siapa pun yang melihat mereka dan mengklaim terbius oleh kekerasan di film, dan mereka tidak takut dengan apa yang mereka lihat, di level paling mendasar, mereka tidak jujur secara intelektual dan abai secara eksistensial."
Penn mengatakan, kekerasan yang dimunculkan dalam film dan kekerasan yang muncul dalam perak Irak dan Suriah, misalnya, adalah dua hal berbeda.
"Tahun 60-an, kita tumbuh bersama horor perang Vietnam yang muncul di televisi setiap hari. Hari ini, kita telah terbius oleh kebenaran politik. Saluran berita Amerika melakukan hal itu di perang Irak; mereka tak akan menunjukkan apa sesungguhnya itu, mereka tak akan menunjukkan ketika peti mati pulang (ke keluarga mereka). "
Ia mengomentari orang-orang yang selama ini mengkritik film yang berisi kekerasan. "Saya pikir puritanisme dan penindasan seksual adalah sumber masalah," kata Penn yang berperan sebagai mantan penembak jitu pasukan khusus dalam film The Gunman.
Latihan Soal & Jawaban PKN Kelas 1 SD Bab 2 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Aku Anak yang Patuh Aturan
40 Soal Sumatif Bahasa Indonesia Kelas 4 UTS Semester 1 Kurikulum Merdeka 2023 Lengkap Kunci Jawaban