News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konser One Direction

Kisah Orangtua Telantar di Senayan Demi Anak yang Ngebet Nonton One Direction

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Konser One Direction di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, Rabu (25/3/2015). The Jakarta Post/Berto Wedhatama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasangan suami-istri Achmad (50) dan Mida (49)terpaku di depan gerbang masuk pintu festival konser One Direction di Stadion Gelora Bung Karno, Rabu (25/3/2015) malam.

Kedua anak mereka sudah masuk ke dalam berjejal bersama ratusan ribuan remaja lain. Sudah lewat pukul 19.00 WIB saat itu.

Sekarang giliran Achmad dan Mida bersantai. Duduk di trotoar sambil memperhatikan polah anak remaja lain yang datang terlambat.

Berlarian di depan muka mereka sambil berteriak histeris. Achmad cuma tertawa. Mida berkali-kali menggeleng.

Pasutri ini mengambil cuti hari ini. Khusus untuk 'mengawal' dua putri mereka. Afra Salsabilla (18) dan Tazkia (14).

Serta seorang temannya, Bianca (18).

"Saya cuti ini hari ini," kata Mida yang bekerja di salah satu bank swasta.

Mereka sudah berangkat dari rumahnya di Jatiasih, Bekasi sejak pukul 13.00 WIB. Tiba di Stadion Gelora Bung Karno pukul 15.00 WIB.

Achmad dan Mida sempat mengajak putrinya makan. Tapi acara makan pun sudah tak enak.

"Haduh, anak-anak itu sudah tak sabar pengen masuk. Pesan makanan sudah nggak habis semua. Jam empat begitu gerbang dibuka mereka langsung masuk," ucap Achmad sambil tertawa melihat kelakuan dua putrinya yang makin besar.

Achmad punya alasan kuat mengawal dua putrinya hari ini. Pertama ini perdana putrinya nonton konser sampai larut malam.

Dan dia tak mau melepas begitu saja anaknya di keramaian yang tak normal. Apalagi ini anak perempuan.

Bahkan bulan-bulan sebelum konser One Direction (1D), Achmad dan Mida sudah mati-matian melarang.

"Saya trauma sama yang saya alami dulu waktu Mick Jagger datang kesini tahun 1995. Rusuh itu waktu itu. Mobil-mobil banyak yang hancur," kata Achmad.

Makanya waktu anaknya merengek nonton 1D di Stadion Gelora Bung Karno, Achmad sudah pusing. Dia melarang habis-habisan.
Setiap malam perdebatan itu terjadi. Achmad beralasan sudah menjelang ujian, makanya tak boleh.

Tapi dua anak perempuannya merengek setiap makan malam. Sampai-sampai waktu makan malam jadi bikin malas. Karena 1D sudah naik ke meja makan.

Sebelum akhirnya membolehkan, Achmad mengecek dulu semua berita soal 1D di media online.

Ternyata ini konser terakhir di Asia. Lalu Ia juga mengecek penyelenggara 1D, yakni Ismaya.

Ternyata punya rekam jejak baik di tiap konser.

Sampai akhirnya dua anaknya merengek lagi di sebuah makan malam satu bulan lalu, Achmad pun mengalah.

"Akhirnya mereka (putrinya) yang menang," ucap Achmad.

Dua putrinya Ia perbolehkan menonton. "Gesek lah sudah itu kartu kredit," ucap Achmad tertawa.

Dia membelikan tiket festival seharga Rp 1,2 juta. Sesuai permintaan dua anak itu.

Sekarang setelah semuanya selesai. Dua anak itu sudah asyik menunggu konser di dalam, sementara Achmad dan Mida terdampar di luar Stadion Gelora Bung Karno (GBK) lagi-lagi dua putrinya bikin dia khawatir.

Mereka kehausan karena tak bawa minuman. Achmad menelepon berkali-kali dan tak mungkin membawa minuman ke dalam. Dan kedua anak itupun tak mungkin keluar. Didalam sudah terlalu padat dan mereka terlalu dekat dengan panggung.

"Bilang saja ke si adik jangan terlalu banyak lompat, supaya tak haus," ujar Achmad ke Mida yang menelepon putrinya. Tapi begitu 1D keluar, dua putrinya tak lagi peduli dengan haus. (Theo Yonathan Simon Laturiuw)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini