Laporan Wartawan Tribunnews.com, Achmad Rafiq
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam membuat sebuah film layar lebar, biaya produksi merupakan salah satu hal yang perlu dipikirkan oleh seorang produser untuk membuat film. Meski biaya produksi mahal bukanlah jaminan jika film tersebut akan laris di industri perfilman.
Meski begitu, biaya tinggi dapat mengibaratkan keseriusan dari pembuat film dalam memproduksi suatu karyanya. Sehingga hal itu dapat memberikan ekspektasi yang beragam dari penikmat film.
Diadaptasi dari cerita pendek berjudul 'Filosofi Kopi' karya Dewi 'Dee' Lestari, film ini terbilang digarap secara rinci. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan sesuai dengan cerita serta latar belakang tempar, tentu memerlukan biaya yang tidak sedikit.
Lantas, berapa biaya yang dibutuhkan untuk membuat 'Filosofi Kopi'?
"Kalau produksi kira-kira sekitar Rp 10 miliar. Itu termasuk produksi dan promosi," jelas Sutradara film, Angga Dwimas Sasongko saat ditemui di kawasan Epicentrum, Jakarta Selatan, Selasa (7/4/2015).
Selain itu, demi menunjukkan latar belakang yang mendukung, dia pun membangun sebuah kedai kopi permanen, di kawasan Blok M Square, Jakarta. Kedai itulah yang digunakan para pemain untuk meracik setiap kopi yang penuh dengan filosofi.
Angga mengungkapkan jika film garapannya kali ini cukup unik. Sebab, dia mengusung "user generated movie," yaitu masyarakat dapat ikut menentukan properti apa saja yang akan digunakan di dalam film.
Tentu Hal tersebut bukanlah perkara yang mudah dan murah. Apalagi, tim 'Filosofi Kopi' membuat aplikasi berbasis internet di ponsel pintar agar masyarakat bisa berinteraksi menentukan properti yang diinginkan.
"Kita sempat mengecat mobil jadi warna putih, karena ngga ada yang warna putih. Warna putih dipilih langsung secara voting oleh calon penonton (melalui aplikasi di ponsel pintar)," ucap Angga dengan rasa bangganya bisa bekerjasama dengan tim yang solid.
Dengan biaya produksi terbilang tinggi untuk sebuah film drama, Angga memiliki impian tersendiri akan jumlah penonton yang bakal diraup film ini.
"Target penonton, kalau kayak 'Habibie & Ainun' bisa juga," ucap sutradara yang juga memproduksi film 'Cahaya Dari Timur: Beta Maluku'.
Film produksi Visinema Picture ini, bercerita tentang dua orang sahabat, Ben (Chicco Jerikho) dan Jody (Rio Dewanto) yang membangun sebuah kedai bernama 'Filosofi Kopi' di Jakarta.
Dalam film ini tidak hanya bercerita soal kopi, tapi tentang pencarian jiwa dan perjalanan berdamai dengan masa lalu melalui kopi.
Tidak hanya Chicco, Rio dan Julie, beberapa pemain pendukung seperti Jajang C. Noer dan Slamet Rahardjo juga ikut terlibat dalam yang dijadwalkan segera tayang diseluruh bioskop Indonesia pada 9 April 2015 mendatang.