TRIBUNNEWS.COM- Anggun C Sasmi (41) kembali melayangkan surat terbukanya terkait penolakannya terhadap hukuman mati yang masih dilakukan di Indonesia.
Setelah Presiden Joko Widodo, penyanyi Indonesia yang sekarang menjadi warga negara Perancis itu mengirimkan surat yang ditujukan untuk masyarakat Indonesia.
Melalui surat yang dtuliskan empat hari setelah merayakan ulang-tahun ke- 41, Sabtu (2/5/2015), Anggun tetap menegaskan sikap penolakannya terhadap vonis mati di Indonesia.
"Saya sangat percaya bahwa kita tidak bisa membasmi kriminalitas dengan membunuh orang-orang yang terlibat dalam kejahatan," tulis Anggun dalam akun Facebook-nya, akhir pekan kemarin.
Menurut Anggun, para kriminal memang layak dijatuhi hukuman setimpal dengan kejahatan yang dilakukan, jika memang harus dilakukan ya berikan hukum seberatnya.
Tetapi, lanjut Anggun, "Saya juga menolak hukuman mati karena tidak manusiawi dan tidak berhasil membasmikan kejahatan."
Sejak awal, Anggun menolak hukuman mati dilakukan di belahan dunia manapun, termasuk Indonesia.
Sebelumnya, terkait dukungannya terhadap terpidana mati asal Perancis Serge Atlaoui, Anggun terus menuai kecaman netizen, terutama di Indonesia.
"Jika Anda tidak setuju (hukuman mati), percuma memaki saya karena Anda tidak akan merubah opini saya se-agresif apapun serangan Anda," tulis Anggun yang antinarkotika dan antihukuman mati ini.
Hal yang sama juga dilakukan Axl Rose (53), vokalis Band Guns N' Roses (GNR).
Tak hanya menuliskan surat untuk Presiden Joko Widodo, Axl Rose juga berkicau di akun Twitter-nya mengungkapkan kritikan pedas dan kekecewaan hatinya terhadap pelaksanaan hukuman mati di Indonesia.
"Sangat disayangkan Presiden Widodo mengabaikan protes Internasional terkait eksekusi 8 terpidana," kicau Axl Rose pada 29 April 2015.
Keputusan Presiden menolak grasi dan tidak menggubris berbagai upaya negara asal para terpidana mati tersebut disesalkan Axl Rose.
"Penolakan Widodo (Jokowi) atas penangguhan eksekusi hingga seluruh tantangan hukum dan investigasi dari korupsi terselesaikan adalah hal tak termaafkan," tulisnya.
Ironisnya, Axl Rose yang pada 2012 menggelar konser di Jakarta bersama Guns N' Roses sampai menyebut Jokowi melakukan tindakan pengecut.
"Keberadaan Widodo yang sedang di luar negeri selama pernyataan atas penolakannya berbicara atau membaca permohonan terakhir para terdakwa hukuman mati adalah tindakan pengecut," kicau Axl Rose.
Setelah delapan terpidana lainnya dieksekusi mati, Axl Rose berharap Mary Jane Veloso yang di detik-detik terakhir ditangguhkan eksekusi matinya bisa benar-benar lolos dari hukuman mati.
"Mari berdoa semoga Veloso (Mary Jane) mendapat penangguhan hukuman mati permanen. Rakyat Indonesia berhak mendapat yang lebih baik," katanya. (kin/kompas.com)