TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada keharuan di balik kegembiraan konser tunggal pertama vokalis Raisa Andriana bertajuk "Pemeran Utama" Live in Concert, di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (24/5/2015) malam.
Kehangatan konser yang sangat didambakan Raisa ini seakan masih terbayang di benaknya.
Dan saat matanya terbuka disaat hari telah berganti, ada perasaan sedih bercampur bahagia.
Pelantun Terjebak Nostalgia ini bahagia, sudah menuntaskan hasratnya menggelar konser yang menandai perjalanan karirnya selama 5 tahun di dunia musik tanah air. Namun, di sisi lain, saking bahagianya ia sedih, saat harus menyudahi konsernya.
"Pagi ini bangun dengan perasaan campur aduk. Bittersweet. Senang dengan kesuksesan konser semalam, yang lama ditunggu2, dan sedih karena rasanya nggamau berakhir," kata Raisa. di akun instagramnya.
Raisa sampai meneteskan air mata jika teringat kerja kerasnya menggelar Konser ini menuai sukse.s "Tim saya luar biasa banget. Kerjasamanya solid. Ikut menitikkan air mata melihat saya menjalani mimpi saya, itu solidaritas yang ga main2. Mimpi, usaha & kerjasama, hanya itu kuncinya. Alhamdulilah." tulisnya lagi.
Keharuan pun sempat terucap dari mulutnya saat jelang ujung konser. "Rasanya ingin berlama-lama. Aku enggak mau (konser) ini cepat (berakhir)," tutur Raisa.
Lantas "Mantan Terindah", Could It Be", "Teka-Teki", dan "Bye Bye" digelindingkan oleh Raisa, sebelum "Apalah Arti Menunggu" menutup konser yang dihelat selama dua jam penuh tersebut.