Laporan Wartawan Tribunnews.com, Achmad Rafiq
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Band Alexa pasrah menyangkut pembajakan di Indonesia. Kendati telah melakukan berbagai aksi, nyatanya pembajakan masih merajalela.
"Pembajakan sudah berlangsung sekitar satu dekade. Kita cuma bisa menyuarakan, tapi kita juga enggak bisa terjun ke lapangan seperti apa," ujar vokalis Alexa, Aqinomoto Singgih di Jakarta, Jumat (29/5/2015).
Sampai-sampai, sambung Aqinomoto, personel Alexa tidak tahu lagi seperti apa acaranya untuk memberantas pembajakan yang dapat merugikan sejumlah musisi.
"Sebenarnya kita enggak terima sih. Kita sudah ribet dan berkarya hingga akhirnya kita enggak dapat Apa-apa. Cuma ya apa yang bisa kita lakukan, nyatanya sampai sekarang pembajakan masih banyak," ungkapnya.
Sejumlah gerakan dan kampanye antipembajakan telah Alexa lakukan untuk mengajak masyarakat berhenti membeli barang bajakan. Namun, tidak menghasilkan apa-apa.
"Kita sudah banyak ikut acara antipembajakan. Kita sudah lama ikut kegiatan semacam itu. Sampai pada 2012 kita akhirnya memutuskan ada empat single kita taruh di web kita dan masyarakat bisa download secara gratis," katanya.
"Semoga masalah pembajakan ini cepat selesai, dan karya kita lebih baik ke depanya," lanjut pelantun 'Cinta Melulu' penuh harap.