News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Judika Lestarikan Budaya Batak Lewat Drama Musikal Gondang Kemerdekaan

Penulis: Achmad Rafiq
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Panita dan beberapa pengisi acara Drama Musikal Batak Gondang Kemerdekaan, saat jumpa pers di Gedung Teater Besar, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (29/7/2015).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Achmad Rafiq

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyanyi Judika Sihotang menjadi satu di antara pengisi acara yang terlibat dakam 'Drama Musikal Batak Gondang Kemerdekaan'. Ia mengaku, ada misi tersendiri yang ingin dilakukannya pada acara tersebut.

"Misi saya ingin ikut melestatikan budaya Batak lewat drama musikal ini," ujar Judika, ketika ditemui dalam jumpa pers di Gedung Teater Besar, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (29/7/2015).

"Apalagi sekarang banyak orang Batak yang ngga tahu bahasa Batak, jadi acara ini bisa sekaligus melestarikan budaya Batak," lanjutnya.

Drama musikal tersebut mengisahkan perjuangan masa lalu dan proses hidup serta perjuangan mengisi kemerdekaan di masa kini. Acara tersebut juga mengangkat kembali kebudayaan lima puak Batak, yaitu Toba, Karo, Simalungun, Pak-pak dan Mandailing (Tapsel).

Drama musikal itu juga akan menampilkan keunikan masing-masing puak melalui bahasa, lagu-lagu, tarian, dan alat musik yang berasal dari masing-masing puak tersebut.

Ini pertama kali saya ikut musikal Batak. Saya bangga karena drama musikal dibawa ke dalam acara Batak, dan ini akhirnya kenyataan. Walaupun peran saya ngga cukup banyak," tuturnya.

Acara yang akan berlangsung pada 22 hingga 23 Agustus mendatang, di Gedung Teater Besar, Taman Ismail Mazuki, Cikini, Jakarta Pusat, juga akan melibatkan sejumlah musisi seperti Bambang Reguna Bukit alias Bams, Victor Hutabarat, Berlian Hutauruk, Tio Fanta, Edi Silitonga, Yan Berlin Panjaitan, Herti Sitorus, Hilman Padang, Maria Calista, Yemima Hutapea, dan pengisi acara lainnya.

Sutradara drama musikal, Kris Aditya menuturkan, acara ini tidak hanya melibatkan orang Batak, tetapi dari suku lain juga dilibatkan pada acara tersebut.

"Saya orang Jawa, emang aneh tapi nyata ya bisa dipilih jadi sutradara, dan akhirnya saya survei selama 2 bulan untuk riset cerita drama musikal ini. Selain itu, ada lagu tradisional, ada juga lagu yang diciptakan khusus pertunjukan ini," kata Kris pada kesempatan yang sama.

"Konsep panggung juga kita gabung antara modern dengan tradisional. Jadi akan terlihat megah dan spektakuler," tambahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini