News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Piringan Hitam Tiga Album Naif Dilego Rp 300 Ribu

Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Grup band Naif yang digawangi David Bayu Danang Jaya (vokal), Mohammad Emil Amil Hussein (bass, kibor, vokal), Fajar Jarwo Endra Taruna/Mr J (gitar, vokal), dan Franki Pepeng Indrasmoro Sumbodo (drum, perkusi, vokal) tampil pada Jakarta Night Festival (JNF) 2014 dalam rangka menyambut tahun baru 2015 di kawasan Silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Rabu (31/12/2014) malam. Naif membawakan beberapa lagu hit mereka seperti Televisi dan Mobil Balap. (Tribunnews/Jeprima)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Berbagai kendala harus dituntaskan grup band NAIF yang akhirnya resmi merilis tiga album awal dalam karier bermusik mereka, yaitu Naif (1998), Jangan Terlalu Naif (2000), danTitik Cerah (2002) dalam bentuk piringan hitam atau vinyl pada Rabu (29/7/2015).

Vokalis David Bayu alias David "NAIF" mengatakan, kendala muncul ketika grup band yang ia bentuk bersama Muhammad Amil Hussein atau Emil (bas), Fajar Endra Taruna atau Jarwo (gitar), dan Franki Indrasmoro atau Pepeng (drum), ternyata sama sekali tidak memiliki master rekaman ketiga album tersebut. Demikian pula dengan perusahaan label rekaman Demajors.

Selaku label yang memanyungi NAIF saat ini, Demajors akhirnya melakukan negosiasi untuk mendapatkan ketiga master tersebut dari perusahaan rekaman Bulletin Musik dan PT Indo Semar Sakti.

"Dari dulu banyak yang mengontak kami untuk merilis ulang album-album tersebut dalam format vinyl. Tapi, master album-album itu enggak ada di kami. Jadi, kalau ada yang berhasil mendapatkan rights dari Indo Semar Sakti dan Bulletin, ya silakan saja," kata David dalam wawancara di sela acara peluncuran tiga album NAIF dalam bentuk vinyl di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (29/7/2015) malam.

"Bahkan kami sendiri juga sempat pengin bikin re-issue album-album itu, tapi yang berhasil tembus dari Demajors malahan yang ini. Ya sudah kami dukung aja," timpal Emil.

NAIF sendiri juga tidak terlalu paham bagaimana Demajors akhirnya berhasil mendapatkan rights dari master album-album tersebut. Menurut mereka Demajors bisa melakukan sebuah pendekatan yang baik dalam proses negosiasi.

"Kami enggak tahu persis sih gimana. Mungkin pendekatannya khas juga. Waktu itu saya banyak ngobrolnya sama Jerry Bidara yang adalah produser album-album tersebut waktu itu, terus dari Demajors negosiasinya sama Pak Wendy yang dari legalnya Bulletin. Eh ternyata bisa tembus," tutur Emil.

"Berarti mereka berhasil dalam hal itu," imbuhnya. Piringan hitam tiga album NAIF tersebut masing-masing dicetak sejumlah 400 keping yang dibanderol dengan harga Rp 300.000 per judul album.

Dari pantauan , para pembeli terlihat sangat antusias. Bahkan mereka langsung mengantre untuk mendapatkan piringan-piringan hitam album NAIF tersebut dua jam sebelum acara resmi dimulai. Acara peluncuran itu baru dimulai pukul 20.00 WIB.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini