TRIBUNNEWS.COM - Emma Watson angkat bicara soal percintaannya dengan mahasiswa Oxford bernama Matt Janney yang kandas akhir 2014 lalu.
Putus cinta dari pria pujaannya itu ternyata meninggalkan luka yang cukup dalam di hati Emma sampai-sampai ia harus menenangkan diri di sebuah tempat terpencil.
"Bahkan sebelum putus, saya sudah mengasingkan diri dulu untuk mencari ketenangan seperti ketika di rumah," kata alumnus Brown University itu kepada majalah Vogue Inggris.
Sebuah kawasan retret di Pegunungan Rocky, Kanada, menjadi pilihannya untuk "bersemedi". Mereka yang menetap di situ dilarang bicara selama sepekan.
Matt adalah rekan sealmamater Emma di Oxford University, Inggris. Keduanya mulai memadu kasih sejak 2011 di tahun pertama mereka sebagai mahasiswa. Hubungan mereka berakhir November 2014. Kabarnya, jadwal pekerjaan yang padat menjadi penyebab berakhirnya hubungan tersebut.
Walau putus cinta, ia tidak kapok untuk kembali menjalani hubungan yang serius. Ia menjadikan pengalaman pahit itu sebagai pembelajaran hidup yang penuh hikmah.
"Saya belum benar-benar menemukan bahwa dengan melakukan semua yang telah saya lakukan, saya telah berjuang dalam kehidupan cinta saya," tutur dia.
Di majalah Vogue, Emma muncul sebagai covergirl. Ini adalah kali kedua perawakan Emma tampil di sampul majalah mode tersebut.
Kali ini, ia tampak cantik dalam balutan two-piece dress jacquard bernuansa emas rancangan Stella McCartney. (Daniel Ngantung)
Emma Watson 'Bersemedi' Selama Sepekan di Pegunungan Sebelum Putus Cinta
Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Dewi Agustina
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger