News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hut ke 70 RI

Merah Putih Berkibar di Pasir Berbisik, Indro Tak Dapat Menahan Haru

Editor: Yudie Thirzano
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prosesi pengibaran bendera Merah Putih oleh para bikers dari Jawa Timur di hamparan Pasir Berbisik kawasan Bromo, Senin (17/8/2015).

TRIBUNNEWS.COM, PROBOLINGGO - Bendera merah putih berkibar di hamparan Pasir Berbisik, Senin (17/8/2015).

Kecuali petugas pengibar bendera, prosesi pengibaran bendera kebanggaan Tanah Air seluruhnya dilakukan oleh para bikers dari Jawa Timur.

Untuk pengibar bendera merah putih dilakukan tiga orang pelajar SMA Negeri 3 Kota Probolinggo, Aris Hermawan, Alif Syaiful R, dan Hariyani Ayu P. Lainnya, termasuk pemimpin upacara, Somad, adalah para bikers.

Yang istimewa, di antara petugas upacara pengibaran bendera merah putih di hari Kemerdekaan ke-70 RI di Pasir Berbisik ini adalah Indrodjojo Kusumonegoro alias Indro ‘Warkop’ yang sering dijuluki The Legendary Bikers.

Prosesi pengibaran bendera merah putih yang digelar Castrol dan diikuti sedikitnya 80 bikers dari seluruh Indonesia itu dimulai pukul 08.00. Para bikers yang sebelumnya sempat menikmati matahari terbit di Gunung Penanjakan ini berjajar rapi bersama para undangan lainnya.

Seluruh rangkaian berlangsung singkat namun khidmat.

Ketiga pelajar pengibar bendera pun berhasil melaksanakan tugasnya mengibarkan bendera dengan sempurna dengan iringan lagu Indonesia Raya yang dinyanyikan seluruh peserta upacara. Murid SMAN 3 Kota Probolinggo lainnya yang dipercaya menjadi dirigen yaitu Suge Virya. “Deg-degan. Tapi senang bisa menjalankan tugas dengan baik,” ujar Suge.

Indro ‘Warkop’ yang di upacara itu diberi tugas membacakan naskah Pancasila pun menyatakan terharu. “Terharu dan bersyukur karena saya diajak ikut gabung dalam upacara bendera bersama bikers dan banyak komunitas lain di sini,” ujarnya.

Kegiatan upacara bendera ini cukup menyolok lantaran digelar di tengah hamparan padang pasir di kelilingi pegunungan. Di kawasan upacara berdiri tenda raksasa yang digunakan untuk meletakkan aneka menu sarapan pagi peserta upacara.

Di sisi kiri tenda berderet mobil Toyota Hardtop yang digunakan peserta Castrol Power1 Legendary Tour ini menikmati matahari terbit di puncak Gunung Penanjakan. Sedang di sisi kanan terparkir rapi aneka motor milik bikers.

“Bromo kami pilih sebagai tempat kegiatan karena lokasinya yang relatif mudah dijangkau oleh peserta yang datang dari berbagai daerah di Indonesia ini,” tutur Fifi Henirawati, Presiden Director PT Castrol Indonesia.

Selain itu, lanjut Fifi, kawasan Gunung Bromo ini sudah sangat dikenal sehingga bisa mewakili ikon Indonesia. “Dan pelaksanaan upacara di kaldera ini buat siapa pun pasti akan jadi kepuasan dan membawa kenangan tersendiri,” imbuhnya.

Bagi Indro, ikut upacara pengibaran bendera bukan hal baru. Ketika masih aktif di Pramuka, ayah tiga anak ini pun selalu jadi komandan upacara. “Saya juga pernah ikut upacara pengibaran bendera di istana (negara),” ungkapnya.

Namun, lanjut Indro, saat ikut kegiatan di lapangan terbuka dan dikelilingi pegunungan seperti ini Indro mengaku emosinya selalu terusik. “Suasana kedekatan dengan alam ini sering mengingatkan saya bahwa kita sering melupakan hubungan horisontal. Karena itu, jujur tadi saya jadi emosional banget. Saya bahkan nyaris tak bisa menahan tangis,” tegasnya.

Suasana heroisme di kawasan Gunung Bromo ini sebetulnya sudah muncul sejak dini hari. Di ketinggian 2770 meter diatas permukaan laut di Gunung Penanjakan, lagu Indonesia Raya bahkan sudah mengalun bersamaan dengan munculnya sang fajar di ufuk timur.

Entah siapa yang mulai, ratusan wisatawan yang memenuhi titik hot spot pemandangan matahari terbit itu secara bersamaan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Tak hanya itu. mereka masih melanjutkan dengan beberapa lagu nasional lain macam 17 Agustus dan Maju Tak Gentar.

Legendary Tour

Prosesi pengibaran bendera di Pasir Berbisik itu menjadi puncak kegiatan Legendary Tour of Indonesia yang diadakan Castrol Power1.

Sehari sebelumnya (Minggu, 16/8/2015), dilakukan pengumuman pemenang kompetisi Video Touring di Amphytheatre Hotel Jiwa Jawa.

Dari 800 video hasil rekaman perjalanan para bikers, disaring 70 karya terbaik. Dari jumlah itu, 10 orang diantaranya diundang dalam prosesi di Gunung Bromo tersebut dan enam diantaranya dinyatakan sebagai pemenang.

Dari enam orang pemenang, tiga diantaranya mendapat hadiah spesial dari Kementerian Pariwisata. Sutiknyo, bikers asal Pati Jawa Tengah dinobatkan sebagai Juara Pertama dan berhak mendapat hadiah liburan ke Raja Ampat Papua.

“Ini buah dari pengembaraan selama tiga bulan di Indonesia Timur,” cetus Sutiknyo.

Mantan teknisi di sebuah perusahaan penerbangan ini mengaku video yang diikutkan dalam lomba itu adalah perjalanan yang dilakukan pada Mei 2014.

Sutiknyo mengendarai Honda Vario dari Surabaya menelusuri rut eke Bali, dan Sumbawa, Flores. “Saat hendak meneruskan perjalanan menyeberang ke Timor Leste, saya ada masalah dengan izin imigrasi jadi saya tak bisa bawa motor ke sana (Timor Leste),” bebernya.

Untuk menuntaskan obsesinya menaklukkan alam Indonesia Timur itu Sutiknyo harus merogoh koceknya sebesar Rp 24 juta. “Saya bersyukur karena selama perjalanan banyak teman yang membantu, termasuk teman-teman komunitas bikers yang selalu memonitor perjalanan saya,” katanya.

Selain untuk bahan bakar, Sutiknyo juga mengeluarkan uang untuk sejumlah komponen kendaraan yang ditungganginya. Selain ganti ban, yang cukup parah adalah saat shockbreaker motornya patah.

“Itu terjadi di Kupang. Susah sekali mendapatkan ganti shockbreaker di sana. Untung akhirnya bisa saya peroleh setelah bertanya beberapa kali,” cetus pria yang kini aktif ngeblog dan penulis di beberapa website ini. (SURYA/Ahmad Pramudito)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini