TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Dunia seni dan musik Surabaya berduka. Seorang personel grup pengamen Klantink, Budiarto dikabarkan meninggal dunia, Sabtu (5/9/2015) pagi.
Kabar duka ini disampaikan melalui akun resmi KLANTINK @KLANTINKmusik. "Innalillahiwainailaihirojiun. Telah berpulang ke rumah Allah mas Budi Klantink. Mohon doanya buat mas Budi dan keluarga yang ditinggalkan."
Ucapan duka langsung mengalir melalui twitter. Pemilik akun @pramnug, Define Pram mengungkapkan kenangannya bersama Budi.
"Turut berduka Budi Klantink meninggal dunia. Waktu itu pernah antre di studio band yg sama."
Akun lainnya, @ayumeehagiwara juga merasa kehilangan. Pemilik akun, Prima Arum menuliskan, "Kami disini selalu mengenangmu, mas budi."
Ucapan duka cita terus mengalir melalui media sosial terutama Twitter menyusul berpulangnya musisi jalanan asal Surabaya, Budiarto alias Budi Klantink, Sabtu (5/9/2015).
"Turut berduka cita,semoga ditempatkan ditempat terbaik disisi-Nya," ditulis pemilik akun @Wawan_k3.
Sementara itu, pemilik akun @ragasatria19 juga mengucapkan selamat jalan kepada musisi kocak bertubuh subur itu.
@ragasatria19 juga berterima kasih karena Budi dan Klantink sempat tampil di SMAN 2 Pare.
Belum diketahui apa penyebab meninggalnya Budi. Namun, pada 20 Agustus 2015, @KLANTINKmusik mengunggah tweet yang mengindikasikan Budi sakit.
"Mas Budi cepet sembuh ya. Dolor dolor bantu doain mas Budi ya biar cepet sembuh," demikian tulis @KLANTINKmusik.
Klantink yang "Berubah"
Untuk bisa mengorbit jadi penyanyi terkenal harus tinggal di Jakarta.
Tuntutan itu pula dirasakan grup musisi jalanan Klantink, setelah mereka berjaya di panggung Indonesia Mencari Bakat (IMB) Trans TV.
Keputusan tinggal di Jakarta, sebetulnya diambil para personel grup musisi jalanan, Klantink, dengan berat hati. Para personel sempat dilematis untuk meninggalkan keluarga di Surabaya.
Saifudin misalnya, mengaku tak tega meninggalkan anak istrinya, bila ia harus tinggal di Jakarta. "Tapi akhirnya istri yang minta saya pindah Jakarta. Katanya demi nasib yang lebih baik. Pengalaman yang lalu, kita (Klantink) memang sempat tenggelam waktu memutuskan untuk tidak pindah ke sana," kata pria yang menikah di usia 18 tahun ini.
Perjalanan Klantink menembus sukses di dunia hiburan, memang belum berjalan mulus. Sepulang dari panggung IMB, Klantink jarang tampil di layar televisi.
Banyak penggemar malah mengira grup musik ini sudah bubar, dan kembali menjalani kehidupan pengamen di jalanan.
Namun dibanding sebelum mengikuti IMB, hidup personil sudah jauh mengalami perbaikan. Rejeki yang mereka dapatkan sudah cukup mengubah hidup pengamen seperti mereka.
Selain hadiah pemenang IMB, pundi-pundi personil klantik bertambah dari menjadi bintang iklan sebuah produk operator seluler.
Satu lagi, aliran rejeki klantink mengalir dari mengamen. Cak Mat tidak menyebut angka. Yang jelas, lebih sudah bukan uang receh, koin atau pecahan seribuan seperti dulu.
Tempat Ngamen klantink sekarang memang sudah tidak dalam bus atau diterminal, tapi di panggung-panggung undangan. Minimal di kafe-kafe.