Laporan Wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA. - Sekitar pukul 19.00 WIB, Palaza Tenggara, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Selatan, penuh dengan orang yang membawa lembar kertas bertuliskan Bon Jovi di sudut kanan atas-nya.
Tepat di bawah gapura bergambar hati tertusuk pedang, tiga orang berbaju oranye berdiri di sela-sela tiang yang menjadi penghalang untuk masuk ke pemeriksaan lembar kertas tersebut.
"Ayo-ayo tiketnya dipegang ya, supaya bisa langsung ditunjukkan, biar cepet, jangan lupa perhatikan dompet," teriak seorang berbaju oranye yang berbadan gempal.
Kerumunan orang yang memegang lembar kertas tersebut satu per-satu masuk lewat celah itu sambil menunjukkan lembar kertas itu.
Tak jauh dari tempat tersebut terdapat puluhan pedagang yang menjajakan barang dagangannya seperti kaus dan syal yang mayoritas betuliskan Bon Jovi.
Dalam kerumunan tersebut, seorang pria berkulit sawo matang, berpakaian serba hitam, lalu-lalang sambil berteriak.
"Festival A, Festival A," teriak pria tersebut sambil mengacung-acungkan lembar kertas yang sama persis dengan lembar kertas yang dipegang orang yang mengantri di sekitar gapura itu.
"Mas...mas... itu di sebelah kanan apa kiri?" tanya seorang pria berbaju putih kepadanya.
"saya ga tau nih mas, coba baca aja ni." jawabnya sambil menunjukkan lembar kertas tersebut.
"Itu kiri, berapa harganya?" tanya pria berbaju putih itu lagi kepadanya.
"tiga setengah aja deh mas," jawabnya.
Dari lanjutan percakapan itu, pria berbaju putih itu merasa terlalu mahal.
Namun pria yang memegang lembar kertas itu, mengaku kepadanya bahwa ia membeli tiket seharga Rp. 2 juta.
Malam itu, band beraliran rock legendaris Bon Jovi sedang mengadakan konser.
Berdasarkan keterangan resmi penyelenggara 14.000 tiket masuk, habis terjual.