TRIBUNNEWS.COM - Tiga novel penulis Andrea Hirata, yakni Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, dan Edensor sudah diangkat ke layar lebar pada 2008, 2009, dan 2013. Namun, sejak itu Andrea mengaku belum tertarik untuk mengangkat novel Ayah menjadi film.
"Saya ini banyak sekali dihubungi oleh sutradara dan produser film, untuk mefilmkan novel-novel saya. Tapi sebenernya saya tidak terlalu berminat untuk mefilmkan novel-novel itu. Jadi, setelah Edensor saya sebetulnya mau istirahat dulu. Untuk karya Ayah ini sebenarnya saya dapat banyak sekali tawaran dengan harga menggiurkan. Tapi terus terang saya masih belum mau," kata Andrea kepada Kompas.com di Mall Pejaten Village, Pejaten, Jakarta Selatan, Sabtu (12/9/2015).
Ia menyatakan bahwa penting untuk dapat menemukan pembuat film yang memiliki visi dan pemikiran yang cocok dengannya. Sejauh ini, nama sineas Riri Riza dan Mira Lesmana lah yang ia anggap cocok.
"Alasannya, saya hanya ingin novel saya difilmkan oleh pembuat film yang benar-benar membaca novel itu dengan cara saya membacanya, dan saya kira pembuat film yang membaca novel itu dengan cara saya membacanya adalah Riri Riza dan Mira Lesmana sejauh ini," tuturnya.
Andrea juga menilai penting untuk membuat sebuah film yang memiliki kapasitas yang dapat diterima di dalam maupun luar negeri.
"Saya ingin dia juga related dengan pembaca di luar negeri, saya ingin film yang memiliki kapasitas festival tapi juga memiliki nilai diterima yang baik di dalam negeri, kadang sulit menemukan keseimbangan itu," ujar Andrea.