TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Sejak diunggah ke YouTube pada 15 Agustus 2015, klip Kebyar-Kebyar yang dilantunkan Arkarna ini sudah ditonton lebih dari 880.000 viewer.
“Yang dinyanyikan Arkarna asli versinya Gombloh, bukan Cokelat,” kata Mohamad Khadafie, International Product Executive Warner Music Indonesia yang malam itu turut mendampingi Arkarna promo di sejumlah radio di Surabaya.
Seperti diketahui, lagu Kebyar-Kebyar juga sempat dilantunkan personel Cokelat. “Setelah itu kan tidak ada lagi yang membawakan lagu ini secara khusus. Semoga nanti Arkarna bisa memberi warna lain saat membawakan lagu Kebyar-Kebyar di berbagai kesempatan,” imbuh Khadafie.
Atmosfer khas Indonesia terasa sangat kental dalam lagu Kebyar-Kebyar yang dinyanyikan Arkarna. Karena Ollie Jacobs dan Matt Cart menghadirkan alat musik tradisional macam gamelan dan seruling untuk aransemen musik mereka di single ini.
Apa bagian tersulit saat membawakan Kebyar-Kebyar? “Tentu pada pengucapan sejumlah liriknya, seperti ‘rawe-rawe rantas’ dan ‘malang-malang tuntas’, bagitu itu tidak mudah buat kami,” cetus Ollie, vokalis Arkarna.
Diakui Ollie maupun Matt, lagu ini ditujukan untuk generasi muda sekaligus sebagai bentuk kampanye melawan narkoba. Karena itu pula, di tengah acara promo single Kebyar-Kebyar, Rabu (9/9/2015), Arkarna sempat bertandang ke SMA Negeri 1 Gresik.
“Di sana kami memotivasi siswa agar menjauhkan diri dari drug,” ungkap Matt.
Lagu Kebyar-Kebyar pertama kali dinyanyikan Arkarna saat mereka hadir pada perayaan kemenangan Joko Widodo sebagai Presiden RI. Tantangan dari sang presiden untuk membawakan lagu Kebyar-Kebyar disanggupi oleh Arkarna waktu itu.
Ternyata lagu yang dinyanyikan Arkarna ini mendapat sambutan positif dari penikmat musik Tanah Air. Respons bagus inilah yang kemudian ditangkap Warner Music Indonesia untuk merilis Kebyar-Kebyar dengan aransemen yang digarap oleh Arkarna.