TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Para pelukis yang ikut Pasar Seni Lukis Indonesia (PSLI) 2015 akhirnya lega melihat kedatangan Menko Polhukam, Luhut Binsar Panjaitan.
Acara peresmian pameran lukisan yang dijadwalkan pukul 16.00 itu molor dan baru dimulai sekitar pukul 18.50 lantaran Luhut masih ada agenda kegiatan di Universitas Airlangga.
Sebelum berkeliling menyaksikan stan pameran, Luhut dan Eros Djarot juga sempat menggoreskan kuas di atas kanvas yang sudah disiapkan.
“Sudah bisanya gini saja ya. Saya beda dengan Eros dia sih emang seniman beneran,” celetuknya sambil menunjuk kanvas di hadapan Eros yang lebih banyak berisi goresan cat minyak.
PSLI yang sudah digeber hingga ke-delapan kalinya ini berlangsung hingga 11 Oktober 2015. Pesta para pelukis dari seluruh Indonesia kali ini diikuti 228 pelukis.
Peserta terbanyak dari Jakarta, Jawa Tengah, dan Banten. Sedang dari Jatim merata dari seluruh kabupaten/kota di daerah ini.
Sejak digelar tahun 2008, animo perupa untuk ikut PSLI terus meningkat. Di awal pelaksanaan PSLI di Balai Pemuda, pameran ini diikuti118 pelukis yang mengisi 60 stan/booth.
PSLI ketika itu berhasil menjual 196 buah lukisan dengan nilai transaksi Rp 480 juta.
Ketika dipindah ke Jx International pada tahun 2014, lukisan yang terjual sebanyak 784 buah dengan nilai transaksi Rp 2,7 miliar.
PSLI 2015 juga diagendakan sebagai kegiatan untuk memeriahkan ulang tahun ke-70 Provinsi Jawa Timur.
Hingga akhir kegiatan, PSLI 2015 diisi sejumlah kegiatan. Diantaranya adalah Workshop Seni Lukis Pemuda yang dibuka oleh Menpora, Imam Nahrawi.
Acara yang berlangsung 6-8 Oktober 2015 itu menghadirkan narasumber Wiyu Wahono (kolektor Jakarta), Erica Hestu Wahyuni (perupa Yogyakarta), dan Kuss Indarto (kurator Yogyakarta).
Ada pula Talkshow pada Kamis (8/10) dengan narasumber I Gusti Nengah Nurata (Solo), Koeboe Sarawan (Batu).
Dan Seminar dengan narasumber Aminudin Th Siregar (ITB Bandung), M Dwi Marianto (ISI Yogyakarta), dan Wicaksono Adi (perupa Jakarta).