TRIBUNNEWS, JAKARTA - Kehadiran juara X Factor musim kedua membuat Kantor Redaksi Tribunnews menjadi berbeda, apalagi mereka blak-blakan buka rahasia, Senin (12/10/2015).
Bagi Jessica Bennet (Jebe) dan Patrecia Sarah (Petty) ngomong Bahasa Inggris sudah keseharian.
Jebe ayah asal Amerika Serikat, ibu dari Kupang, lahir dan besar di Bali keseharian gunakan Bahasa Inggris.
"Saya bahasa Indonesia kalau bahasa gaul bisa kalau bahasa baku agak kesulitan, sehari-hari ngomong bahasa nggris," ujar Jebe.
Sementara Petty ayah asal Australia sementara ibu dari Balikpapan, ia juga fasih berbahasa Inggris jadi tak heran bila duo Jebe & Petty X Factor sudah biasa menyanyi lagu barat.
Bagaimana dengan runner up X Factor Indonesia Clarisa Dewi?
Clarisa Dewi yang keturunan Tionghoa asli Semarang, ngomongnya juga Bahasa Jawa.
Saat berbicara gunakan Bahasa Indonesia logat ngomongnya Clarisa terdengar medok atau kental Jawa khas Semarang.
Hal ini menjadi ciri khas Clarisa namun jangan keliru, ketika bernyanyi, wah dahsyat.
Lantunan lagu yang dinyanyikan Clarisa logat medok tak terdengar.
"Sudah terbiasa latihan sih mas, kuncinya mendengarkan dari lagu asli lalu terus latihan," ujar Clarisa.
Ia bahkan sampai berkali-kali mendengarkan lagu, lalu menyanyikannya.
Clarisa harus mendengar dengan seksama, bagaimana pengucapan yang tepat sehingga lagu tak terdengar medok Jawa.
Ia berusaha mencari pengucapan yang tepat, menghindari penekanan-penekanan di akhir kata yang sering terdengar saat bicara.
Clarisa mengakui ia tak bisa menghilangkan medoknya saat berbicara ia bahkan dah terbiasa cara ngomongnya jadi bahan guyonan.
"saya sering diledek mas,karena dah di Jakarta terus lu gue lu gue hehe tetap saja saya ngomongnya seperti ini," ujarnya lalu ketawa. (*)