Di tengah ruang publik yang keras, vulgar, massal, dangkal, peniru, instan, konsumtif dan koruptif.
“Saya kira ini adalah kesenian rakyat. Siapa saja boleh datang. Ini harus menjadi kenduri bersama. Menjadi peristiwa kolektif yang akan kita wariskan. Sehingga ada nilai kuat yang terkandung dan membuat masyarakat menjadi kuat,” ungkap Albiner.
Dia menambahkan, banyak hal dan faktor kebudayaan yang menjadi landasan bangsa ini. Salah satunya adalah karya seni yang tidak rentan oleh tempo dan kemutakhiran.
“Jadi, aspirasi masyarakat dapat kita akomodir dengan berbagai cara. Salah satunya lewat karya seni. Di sinilah kesempatan kalu mau kita bangun bangsa secara bersama-sama. Karena dengan seni dan budaya kita menjadi besar dan kuat,” kata Albiner kembali menegaskan.
Produser drama musikal ‘Jambar Ni Parsubang,’ Albert Indra, mengatakan, pementasan ini juga mendapat dukungan dari berbagai tokoh nasional, diantaranya mantan Presiden Prof. Dr. H. BJ Habibie, dan mantan Kepala Badan Intelijen Negara, Letnan Jenderal TNI (Purn) Marciano Norman, serta para tokoh asal Tapanuli Tengah, antara lain, politisi senior Akbar Tanjung, pengusaha Chairul Tanjung, dan para tokoh lainnya.
“Adalah keharusan bagi siapapun untuk mendukung gagasan besar ini, tak terkecuali para tokoh. Melalui upaya ini bagaimana anak muda ditumbuhkan keseimbangan psikologis, sosiologis, maupun cita rasa estetiknya. Menanamkan nilai-nilai kerjasama, kekompakan, ketertiban, ketekunan, kedisiplinan, idealisme dan tanggungjawab, yang pada gilirannya dapat dijadikan sebagai acuan dalam kehidupan sehari-hari untuk meningkatkan mutu hidup bagi masyarakat,” ujar Albert Indra, yang juga merupakan salah satu tokoh muda asal Sibolga.