TRIBUNNEWS.COM, RIYADH – Seorang aktor Saudi ditahan karena mengganggu ketertiban umum setelah ia dikerumuni sekelompok penggemar perempuan yang ingin mengambil foto selfie dengannya di sebuah pusat perbelanjaan di Riyadh.
Abdul Aziz Al Kassar, yang tinggal di Kuwait dan sedang mengunjungi Arab Saudi untuk bekerja, telah mengirim sebuah pesan kepada para pengikutnya di Snapchat, sebuah layanan pesan online, untuk meminta rekomendasi tentang tempat terbaik buat berbelanja di ibukota Saudi itu.
Begitu tiba di mal Al Nakheel pada Jumat malam pekan lalu, ia menemukan sejumlah perempuan muda yang sedang menunggu dan meminta untuk berfoto selfi dengan dirinya.
Di tempat yang sama, ia kemudian ditangkap polisi agama di negara itu, yang secara resmi dikenal sebagai Komisi Promosi Kebajikan dan Pencegahan Maksiat.
Soalnya adalah karena Kassar berbaur dengan para perempuan yang bukan anggota keluarganya dan telah menyalahgunakan media sosial. Namun ia kemudian dibebaskan dengan uang jaminan.
"Saya tidak berharap untuk bertemu dengan begitu banyak orang yang menunggu saya. Saya ingin mengklarifikasi bahwa kehadiran para perempuan muda di mal itu bukan sesuatu di berada bawah kendali saya," katanya kepada situs berita Arab Al Marsad.
"Ketika saya melangkah masuk, beberapa penggemar datang dan mengelilingi saya sampai seseorang datang dan menarik saya ke sebuah ruangan yang saya tahu belakangan disediakan untuk Komisi Promosi Kebajikan dan Pencegahan Maksiat di dalam mal itu."
Sebuah video di YouTube yang diambil lewat ponsel menunjukkan anggota polisi agama berjubah putih menyeretnya dari kelompok penggemar tersebut.
Kassar kini harus menunggu keputusan para penyidik Saudi soal apakah dia menggunakan media sosial untuk bertemu perempuan itu dan mengambil foto dengan mereka di pusat perbelanjaan telah melanggar hukum.
Tahun lalu, polisi agama Arab Saudi memukuli seorang pria Inggris yang tinggal di negara itu setelah ia bersama istrinya menggunakan kasir tunai khusus perempaun bersama di sebuah supermarket lokal. Pria Inggris tersebut dituduh telah melanggar kebijakan ketat terkait pemisahan jenis kelamin di negara itu.
Arab Saudi juga punya aturan yang ketat yang mengharuskan semua perempuan didampingi wali laki-laki, serta melarang perempuan mengemudi mobil.
Almarhum Raja Abdullah telah mengambil sejumlah langkah untuk membatasi kekuasaan polisi agama. Namun kaum reformis cemas insitution garis keras itu mungkin akan mendapatkan kembali wewenangnya yang telah lucuti di bawah Raja Salman yang sekarang berkuasa.