Laporan Wartawan Tribunnews.com, Achmad Rafiq
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jiwa seni yang tinggi, membuat nama Suyadi atau pria yang kerap disapa Pak Raden menjadi terkenal. Sejumlah karya seninya seperti 'Si Unyil' ini mampu membuat namanya semakin dikenal banyak orang.
Namun siapa sangka, di akhir hayatnya ia masih memikirkan bagaimana bisa tetap berkarya untuk bisa mewujudkan cita-citanya demi menularkan hasil seni untuk anak-anak Indonesia.
"Yang belum tercapai itu beliau ingin buat pameran, buku wayang dan satu lagi buku biografi," ucap asisten Pak Raden, Nanang saat ditemui Tribunnews.com di rumah duka, Jalan Petamburan III No 27, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (30/10/2015) malam.
"Semuanya masih proses dan tinggal final, karena packaging-nya sudah selesai. Pameran untuk anak-anak, sudah selesai. Itu karya terakhir bapak tapi tinggal finishing," sambungnya.
Nanang yang telah bekerja selama 39 tahun bersama Pak Raden ini mengaku, almarhum merupakan sosok pria yang baik dan tidak pernah mengeluhkan rasa sakit.
"Dia ngga ngeluh sakit dan saya juga ngga ada firasat apa-apa. Cuma dia megang tangan saya keras banget, itu jam 3 pagi dan dia lagi tidur," katanya.