News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

'Misteri' Kematian Robin Williams Diungkap Istrinya

Editor: Robertus Rimawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Istri Robin Williams, Susan Schneider.

TRIBUNNEWS.COM - Istri almarhum aktor Robin Williams, Susan Schneider, akhirnya mau angkat bicara mengenai kematian suaminya yang awalnya dikabarkan melakukan bunuh diri karena depresi.

Sebagai pendamping Robin Williams selama 7 tahun, istri dari aktor komedi favorit Amerika ini menjelaskan jika suaminya tidak meninggal karena bunuh diri, melainkan karena pertempuran medis dalam pikirannya yang didiagnosa sebagai Lewy Body Dementia.

“Apa yang yang terjadi dalam otaknya itulah. Pertempuran kimiawi yang tak seorang pun tahu seperti apa"

"Itulah yang menjadi pembunuh utama suami saya,” ujar Susan saat diwawancara oleh Amy Robach dalam acara Good Morning America.

Diagnosa ini memang baru dilakukan setelah kematiannya di bulan Agustus 2014, istri Robin Williams ini mengakui jika suaminya menunjukkan kekacauan mental di waktu menjelang kematiannya.

“November 2013, ia sempat mengeluh sakit dada. Tetapi, di bulan berikutnya, ia menderita gejala penyakit yang lain lagi."

"Rasanya seperti parade sympton yang tidak pernah berhenti dan sering membuat kita sekeluarga menebak-nebak gejala kesakitan apa lagi yang akan ia tunjukan."

"Saya sempat mengira suami saya seorang hypochondriac. Kita mencoba untuk mencari penyebabnya tetapi selalu tidak ada jawaban. Hingga pada akhirnya, kita rasa telah mencoba semuanya!” ungkapnya.

Keluarga sempat mengira jika Robin Williams mengalami penyakit Parkison tahap awal setelah berbulan-bulan ia terlihat depresi, rasa cemas tak henti dan paranoia.

“Lewy Body Dementia lah yang membunuh Robin. Itu yang mengambil nyawanya dan itulah yang selama setahun terakhir saya coba cari tahu dan cari jalan keluarnya."

"Walau saya tidak tahu apa yang menyebabkan ia bisa seperti itu, tetapi saya tahu ia sadar akan penyakit yang diidapnya dan dia berusaha untuk bisa mengontrolnya sebisa mungkin."

"Sayang, di bulan terakhir itu, ia gagal. Rasanya seperti bendungannya meluap. Saya merasa mungkin jika ia menghabiskan nyawanya itu juga bagian dari kontrol dirinya sendiri."

"Saya tidak akan menyalahkan dirinya sama sekali untuk hal itu.” (Syanne/Tabloidnova.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini