TRIBUNNEWS.COM, PARIS – Grup band U2 turut berkabung atas peristiwa serangan teroris di Paris, Perancis yang menewaskan 153 orang dan ratusan korban luka-luka.
Pada Sabtu (14/11/2015), Bono, The Edge, dan rekan satu band mereka menaruh karangan bunga di trotoar di depan gedung pertunjukan Bataclan Theatre, salah satu tempat serangan teroris itu terjadi.
Ketika peristiwa serangan teroris itu terjadi pada Jumat (13/11/2015) waktu setempat, U2 sedang melakukan latihan di Accor Hotels Arena Paris sebagai persiapan untuk konser mereka yang rencananya akan digelar di sana pada Sabtu (14/11/2015).
Namun, berkait dengan peristiwa ini, U2 akhirnya memutuskan untuk membatalkan konser tersebut.
"Pihak keamanan kami langsung bergerak cepat dan kami memiliki tim dan kru yang keluar dengan aman. Pikiran dan hati kami bersama para penggemar Eagles of Death Metal," kata Bono dalam wawancara dengan radio 2FM.
Untuk diketahui, Bataclan Theater dipenuhi oleh penggemar musik yang sedang menunggu penampilan dari band Eagles of Death Metal saat serangan itu terjadi.
"Jika kamu pikirkan hal itu, mayoritas korban yang jatuh malam itu adalah penggemar musik. Ini adalah pukulan pertama untuk dunia musik. Ini sungguh menyedihkan. Para korban ini adalah orang-orang kita juga. Ini bisa terjadi pada saya ketika sedang konser, bisa terjadi pada kalian juga di tempat itu," tutur Bono lagi.
Bagi Bono, musik bisa menjadi alat untuk menunjukkan kepada orang bahwa mereka tidak bisa dan tidak boleh menghentikan kehidupan orang lain.
"Para teroris ini telah merampok agama mereka sendiri, mengubahnya dengan versi mereka dan itu tidak ada hubungannya sama sekali dengan Islam. Para teroris ini mungkin tidak suka musik, kami tahu itu," katanya.
"Tapi, saya pikir musik sangatlah penting dan memiliki peran untuk menunjukkan kepada orang-orang itu bahwa kita tidak memperbolehkan mereka menghentikan kita menghidupi hidup yang kita inginkan," lanjut dia.