TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada yang menarik dalam sidang pidana pencemaran nama baik yang menjadikan Farhat Abbas sebagai seorang terdakwa.
Dalam kesempatan itu, untuk pertama kalinya, Ahmad Dhani dan Farhat Abbas berada dalam ruang sidang yang sama.
Dhani sebagai saksi pelapor, sementara Farhat Abbas sebagai terdakwanya.
Singkat cerita, setelah kuasa hukum Farhat mengajukan pertanyaan kepada Dhani, giliran Farhat yang diberikan kesempatan untuk bertanya kepada Dhani.
Dari pantauan tabloidnova.com, Dhani terlihat santai menjawab satu per satu pertanyaan yang diajukan oleh Farhat.
"Selama proses ini berlangsung, Anda pernah menghina saya?" kata Farhat di ruang sidang, saat ditemui tabloidnova.com di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (19/11/2015).
"Ya kalau Anda merasa dihina, ya laporkan saja," jawab Dhani.
Lucunya, Farhat yang biasanya bersuara “nyaring” dan “pedas” ketika berkicau di media sosial, ketika berhadapan dengan Dhani di ruang sidang justru nyali Farhat malah terlihat ciut.
Bahkan, dalam kesempatan itu, Farhat kembali mempertanyakan permintaan maaf yang pernah ia sampaikan, apakah diterima atau tidak.
"Apakah Saudara tidak pernah terima permohonan maaf dari saya (melalui Ersa Syarief) atau tidak pernah mengetahui saya minta maaf?" tanya Farhat.
"Saya tahunya dari Ramdhan, mungkin pernah tahu kamu datang ke tempat Ramdhan. Saya maafkan dalam hal manusia bukan dalam kapasitas hukum," kata Dhani.
"Mengingkari perbuatan maaf saya?" tanya Farhat lagi. "Saya mau semua dasarnya dalam proses hukum," jawab Dhani santai.
Usai memberondong Dhani dengan berbagai pertanyaan.
Di akhir hak tanyanya, Farhat justru memberanikan diri untuk meminta maaf kepada Ahmad Dhani.
Saat itu, di hadapan hakim ketua dan sorotan kamera, Farhat sengaja mendekati Dhani dan meminta maaf secara langsung.
"Apakah Anda bersedia, jika FA meminta maaf di persidangan?," tanya Farhat kepada Dhani. "Bersedia saja," singkat Dhani.
Sontak Farhat berdiri dan menawarkan tangannya sambil memeluk Ahmad Dhani. Keduanya pun bersalaman sambil berpelukan. Kesempatan langka itu jelas tak disia-siakan oleh para pewarta media.
Novrina/Tabloidnova.com