News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Festival Film Indonesia 2015

Rp 20 Ribu Damaikan Niniek L Karim dan Teguh Karya, Ini Kisahnya

Editor: Robertus Rimawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Niniek L Karim.

TRIBUNNEWS.COM - Uang senilai Rp 20.000 menjadi tanda damai antara aktris senior dan psikolog, Niniek L Karim (66), dengan sutradara film dan teater legendaris, mendiang Teguh Karya.

Bagaimana ceritanya?

Niniek berkisah. Suatu ketika ia menjalani shooting sebuah adegan untuk film televisi judulnya Pulang yang disutradarai Teguh Karya.

Namun adegan itu tak kunjung selesai hingga pukul 02.00 WIB pagi, lantaran Teguh belum puas dengan akting Niniek.

Padahal saat itu Niniek sudah sangat kedinginan karena adegan hujan. Namun, Niniek tetap mencoba menahan amarahnya.

"Saya sudah capek sekali tapi disuruh ulang terus. Saya jengkel sekali waktu itu," tuturnya dalam obrolan santai di kediaman Teguh Karya yang menjadi markas Teater Populer di Kebon Pala 1, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Hingga usai shooting, Niniek tak dapat lagi meredam rasa kesalnya.

Ia lantas membanting pintu kediaman Teguh yang menjadi lokasi shooting.

Kaca pintu pun pecah dan melukai tangan Niniek.

"Beliau (Teguh) kebingungan. Suruh saya dibawa ke dokter. Tangan saya sampai dijahit. Terus karena kena air terus, saya bronkitis, harus istirahat dua bulan," ucapnya.

Setelah sembuh, Niniek bertemu lagi dengan Teguh Karya untuk sebuah shooting di stasiun televisi TVRI.

Ia yang saat itu masih marah memilih tak acuh kepada sang guru.

Namun, tiba-tiba Teguh menghampirinya dan membuat nyali Niniek ciut.

Ia menyangka akan dimarahi oleh Teguh yang terkenal galak.

"Sore-sore beliau bilang gini dengan cueknya, 'Bagi duit Rp 10.000'. Sambil keluarin duitnya tapi saya tetap muka ketus."

"Terus beliau angkat tangan saya, teriak, 'Nih, dua puluh ribu, tanda damai gue sama Niniek'. Saya langsung luluh terus ketawa he-he-he," kenang Niniek.

Steve Liem Tjoan Hok alias Teguh Karya, lahir di Pandeglang, Jawa Barat, 22 September 1937. Ia meninggal di Jakarta, 11 Desember 2001 dalam usia 64 tahun.

Ia adalah seorang sutradara film legendaris Indonesia.

Teguh Karya adalah pemimpin Teater Populer sejak berdiri pada 1968.

Ia enam kali menjadi Sutradara Terbaik dalam Festival Film Indonesia.

Film-filmnya melahirkan banyak aktor dan aktris terkemuka Indonesia seperti Slamet Rahardjo, Christine Hakim, dan Alex Komang.

Untuk menghargai sumbangsihnya dalam dunia perfilman Tanah Air, Festival Film Indonesia 2015 yang akan digelar di ICE BSD, Tangerang, Banten, 23 November 2015 malam ini, sengaja mengenang Teguh Karya.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini