Achmad Rafiq/Kompas.com
TRIBUNNEWS.COM - Aktor Sandy Tumiwa ditangkap polisi dari tempat kosnya di kawasan Palmerah Barat, Kamis (26/11/2015) lalu atas tuduhan dugaan penipuan dan penggelapan dana milik investor yang bertransaksi di foreign exchange (forex) di PT CSM Bintang Indonesia.
Satu di antara korbannya adalah penyanyi dangdut Annisa Bahar. Total kerugian yang diderita investor dari transaksi trading abal-abal ini mencapai miliaran rupiah.
Penyanyi dangdut Annisa Bahar menyatakan, polisi seharusnya menangkap Sandy Tumiwa sejak dulu mengingat jumlah korban dugaan transaksi forex abal-abal yang melibatkan mantan istri presenter Tessa Kaunang tersebut mencapai puluhan orang.
Penyidik Polda Metro Jaya dalam keterangan resminya menyebut total jumlah korban mencapai puluhan orang. Selain Sandy, bisnis trading ini juga diduga melibatkan partner Sandy bernama Astriana alias Cici.
Menurut Annisa, berlarut-larutnya pengungkapan kasus ini membuat sebagian korbannya habis kesabaran. Sebagian di antaranya bahkan sudah keburu meninggal dunia.
"Sudah banyak yang meninggal. Ya, mereka (Sandy dan Astriana atau Cici) enggak merespons," katanya. "Aku cuma minta Sandy tanggung jawab atas semua ini. Total sampai Rp 25 miuliar lho," ujarnya.
Annisa sudah membuat laporan pengaduan ke polisi pada 10 Juli 2012 silam.
Polisi kemudian status laporan itu menjadi penyidikan pada 16 Juli 2012 dan baru pada Kamis lalu, polisi menangkap Sandy di kamar kosnya, di kamar nomor 27 Lenna Residence, di Jl Palmerah Barat, Jakarta, sesaat ketika dia baru tiba dari Bandung.
Polisi menangkap Sandy atas dasar surat keterangan P-21 dari Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta pada 19 November 2015, terkait perkara dugaan penipuan Astriana alias Cici, yang menjalankan praktik tersebut bersama-sama dengan Sandy Tumiwa.
Atas ditangkapnya Sandy ini, Annisa mengaku lega. Tapi dia tak ada keinginan menemui Sandy di tahanan Polda Metro Jaya.
"Aku nggak mau ketemu dia (Sandy Tumiwa) ih males. Aku mending kerja, ngapain lihat Sandy," katanya.