Laporan Wartawan Tribunnews.com, Regina Kunthi Rosary
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menginjak usia ketiga puluh, aktris Ardina Rasti mengaku bersyukur atas segala hal yang telah terjadi pada dirinya.
Apa yang telah dilakukan mantan kekasihnya, Eza Gionino, terhadapnya dulu pun diakui Rasti tak ingin dihapusnya dari ingatan.
Bukan semata-mata karena Rasti merasa dendam. Sebaliknya, ia merasa pengalaman tersebut turut membantunya menjadi pribadi yang lebih baik.
Hal itu dikatakan Rasti ketika dirinya ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (06/01/2016).
"Segala pengalaman, baik dan buruk, nggak ada yang mau aku hapus karena, kalau aku nggak alami itu, aku nggak akan jadi lebih baik. Masa kita menyesali yang sudah membuat kita kayak sekarang? Yang nggak bikin kita mati kan bikin kita lebih kuat," tuturnya.
Kejadian itu diakui Rasti memang menjadi suatu trauma tersendiri baginya.
Kendati demikian, hal itu tak menghalanginya untuk terus hidup sebagai pribadi yang lebih kuat lagi.
"Trauma itu nggak boleh hentikan kita untuk maju, nggak boleh bikin kita menutup diri nggak terus jalani hidup. Trauma harus menguatkan kita dan, alhamdulillah, (kejadian dengan Eza) itu menguatkan aku," ucapnya.
Pada tahun 2013 silam, Rasti diketahui melaporkan Eza atas tindak kekerasan yang dilakukannya ketika mereka tengah menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih.
Eza pun pada akhirnya sempat menjajal hukuman kurungan penjara selama tujuh bulan.