News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Film Untuk Angeline Diambil Dari Kisah Nyata Hamidah, Begini Sinopsisnya

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hamidah menangis di Pengadilan Negeri Denpasar, Selasa (27/10/2015).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Produser film 'Untuk Angeline', Niken Septikasari mengatakan sebagian besar alur cerita produksi perusahaannya berasal dari pengakuan ibu kandung Engeline, Hamidah.

Ini dilakukan sebagai bentuk dukungan untuk keluarga mendiang Angeline sekaligus untuk menghindari dampak hukum dari film ini mengingat kasus tewasnya Angeline masih bergulir di PN Denpasar, Bali.

Niken menceritakan, lokasi shooting film 'Untuk Angeline' dilakukan di Jakarta dan Bali.

Adalah rumah Niken sendiri di perumahan elit Pondok Indah sebagai salah satu lokasi shooting untuk yang di Jakarta. Yakni, rumah di Jalan Duta Permai III Nomor 5, Pondok Indah, Jakarta Selatan.

"Semoga pembuatan film ini sudah kami selesaikan bersamaan musim liburan tahun ini, April 2016," kata Niken.

Niken menceritakan, sinopsi film 'Untuk Angeline' dimulai saat Midah (34) yang diperankan oleh Kinaryosih dengan wajah lugu dan sangat gugup mendengar suara palu diketukkan berkali-kali. Seorang dengan suara berat bertanya kepadanya. Namun, Midah terdiam seraya mengenang kisah-kisah sebelum hari yang memilukan itu.

Delapan tahun lalu, saat usia baru 26 tahun, Midah yang berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur berasal dari keluarga dengan ekonomi sangat sulit.

Midah sudah memiliki dua anak saat mengikuti sang suami, Santo (32) bekerja sebahai kuli angkut di Bali. Kehidupan keluarga itu tak membaik saat merantau di Bali. Justru kandungannya tidak mudah diatasi oleh bidan. Midah terpaksa pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan melahirkan. Ia diantar sang suami yang panik ke rumah sakit.

Midah melahirkan anak ketiganya pada waktu subuh. Bayi itu berjenis kelamin perempuan dengan mata bulat hitam.

Sesaat mereka bahagia anaknya lahir dengan selamat. Namun, kebahagiannya tidak berlangsung lam karena Santo mengambil bayi tersebut karena tidak bisa melunasi biaya administrasi rumah sakit.

Saat Santo melamun di apotek rumah sakit, ia didatangi pria warga negara asing bernama John (40) yang simpati melihatnya.

Bak malaikat, John menawarkan untuk menebus biaya administrasi bayi dari Santo dan Midah. Namun, John ingin merawat bayi yang baru dilahirkan oleh Midah itu. Saat itu, John dan istrinya, Terry (32) berjanji akan merawat si bayi.

Dengan terpaksa, Midah menyerahkan bayinya itu kepada pasangan John dan Terry.

John dan Terry menamai bayi tersebut dengan nama Angel karena wajah bayi itu bersinar bak bidadari.

Seketika hati Midah hancur saat Angel berpindah tangan ke keluarga John-Terry. Namun, ia hanya bisa menangis sambil memegang botol bayi dan memeras air susu yang tak lagi bisa keluar.

Selanjutnya, Angel tinggal di rumah John-Terry di Bali. Saat itu, John sangat menyayangi Angel.

Pernah suatu hari, Midah tidak tahan akan kerinduan pada anaknya itu. Ia mencari-cari tempat tinggal John. Namun, tak membuahkan hasil.

Setelah itu, Midah berniat untuk menebus dan mengambil kembali bayinya itu. Lantas, ia mencari kerja dan diterima bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Malaysia.

Di Bali, John sangat menyanyangi Angel hingga ketika berusia 4 tahun. Padahal, saat itu John-Terry mempunyai seorang anak laki-laki, Kevin (9) dengan karakter lebih banyak diam,dan tidak menyuakai Angel.

Pernah suatu malam, John mendongengi Angel tentang negeri indah dengan banyak gulali dan raja serta ratu yang baik hati. John bilang, Angel adalah putri yang akan bahagia dan terus memiliki senyum semanis gulali.

Ternyata, dongEng malam itu adalah terakhir bagi Angel. John meninggal akibat serangan jantung.

Kini, Angel hanya bersama Terry dan Kevin bersama seorang satpam. Hidupnya tak sama lagi. Terry memperlakukan Angel tidak sebagaimana mestinya. Angel jarang dipersiapkan makan, kerap disuruh bernyanyi hingga Kevin tertawa.

Memasuki usia 8 tahun, Angel menuruti semua perintah Terry dan semua keinginan Kevin.

Kadang Angel dengan wajah kuyu berangkat ke sekolah. Beberapa teman sekolahnya bertanya, tapi Angel hanya menggelengkan kepada dan menutupinya dengan senyum tipis.

Teman-temannya tidak tahu jika saat itu Angel belum makan karena dia lebih mengutamakan memberikan makan kucing-kucing piaraan Terry.

Midah kembali ke Indonesia sepulang menjadi TKW dari Malaysia. Sebelumnya, Midah sudah mengirimkan sejumlah uang ke Santo saat menjadi TKW di Negeri Jiran untuk mencari dan menebus Angel dari keluarga John-Terry. Justru saat itu Santo menikah lagi dengan perempuan lain.

Alhasil, begitu kembali ke Indonesia, Hamidah mencari Angel seorang diri dengan berbekal foto bayi Angel.

Pernah suatu saat Angel pernah disuruh bernyanyi di depan kelas tentang bunda. Saat itu, justru Angel hanya bisa bernyanyi perlahan dan menahis. Dia merindukan sosok John.

Semua berjalan semakin parah karena di dalam rumah Terry, justru Angel sudah seperti bukan anak manusia. Hingga akhirnya Angel dinyatakan menghilang.

Tiba-tiba Polisi datang dan menuduh Santo yang mencuri Angel. Midah bingung, hingga polisi memintanya datang ke rumah sakit.

Suatu pagi, Midah berjalan di lorong rumah sakit. Langkah kaki Midah terhenti di ujung lorong. Kakinya seperti mau copot karena demi melihat jasad Angel, anaknya yang belum sempat mengenalnya. Kini, tahu-tahu ditemukan dikubur di halaman rumah.

Bagi Midah, 'Anak saya masih seorang Angel. Tapi, kini dia sedang dipeluk dan dijaga oleh malaikat.' Dan hari ini hingga entah kapan, Midah akan berjuang hingga tahu siapa yang sebenarnya tega membunuh anak perempuan manisnya itu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini