TRIBUNNEWS.COM - Terpilih sebagai Puteri Indonesia 2015 dan berhasil masuk 15 besar Miss Universe 2015, tak berarti Anindya Kusuma Putri luput dari aksi bully yang dilakukan netizendi media sosial.
Tindakan bully oleh netizen, yang biasanya disebut dengan istilah cyber bully, dialami oleh Anin, terutama ketika sedang masa karantina Miss Universe di Las Vegas, Amerika Serikat.
Anin bercerita, dirinya sempat mengurung diri di kamar dan menangis karena merenungkan komentar-komentar negatif terhadap dirinya.
"Setelah itu, saya cerita kepada mama dan saya mendapatkan banyak masukan dari alumni yang sudah pernah di posisi saya," ujar Anin.
Alhasil, Anin memilih untuk tidak menanggapi netizen yang mengkritik dan berkomentar tajam kepadanya.
"Terus beraktivitas, jangan sampai melawan karena semakin dilawan semakin jadi," ucapnya.
Selain itu, gadis yang dikenal tomboi ini juga terus berusaha menyebar aura positif lewat media sosialnya.
Strategi Anin untuk fokus pada karantina Miss Universe 2015 adalah tidak membaca sama sekali komentar yang dilontarkan orang pada akun media sosialnya, terutama Instagram.
Namun, dia tetap rajin mengunggah hal-hal menarik dan inspiratif selama ajang Miss Universe.
"Cuekin saja, buktikan kalau kita bukan orang yang seperti itu dan dapat menjadi pengaruh yang baik bagi orang-orang di sekitar kita," katanya.
Silvita Agmasari/Kompas.com