Laporan Wartawan Tribunnews.com, Achmad Rafiq
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Nasional (Komnas) Anak Indonesia ikut mendukung rencana pembuatan film yang mengangkat kisah Engeline, bocah usia 8 tahun yang meninggal secara tragis.
Psikolog anak sekaligus pemerhati anak, Seto Mulyadi alias Kak Seto meminta kepada rumah produksi PT Citra Visual Sinema untuk tidak menggarap cerita Engeline secara vulgar dan berlebihan.
"Dari awal sudah ditekankan agar film ini adegannya tidak vulgar dan tidak terlalu ekstrim," ujar Kak Seto, saat ditemui di Kantor Komnas Anak, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (20/1/2016).
Kak Seto juga berharap agar film tersebut nantinya bisa menjadi sebagai kampanye terhadap perlindungan anak dan kekerasan terhadap anak juga tidak terjadi lagi dilakukan masyarakat.
"Kampanye bisa melalui beberapa hal. Dari pemerintah, dan juga gerakan-gerakan lain seperti film. Dan dari tontonan itu bisa jadi tuntunan. Ini bagian dari kampanye, dan ini juga sebagai program dari Komnas perlindungan anak," katanya.
Sementara itu, ibu kandung Engeline, Hamidah yang mengenakan busana motif loreng-loreng warna hitam-putih itu tidak banyak mengeluarkan kata-kata selama pertemuan itu berlangsung.
Hamidah hanya menunduk dan sesekali meneteskan air mata saat membahas apa yang telah terjadi dengan anak kandungnya.
Namun ia sempat mengucapkan terima kasih kepada Komnas Anak yang telah ikut mendukung pembuatan film Untuk Angeline.
"Terima kasih kepada kak Seto dan pak Arist atas dukungan. Semoga jangan ada lagi kasus seperti anak saya," ucap Hamidah singkat seraya meneteskan air mata.