TRIBUNNEWS.COM - Kabar gembira bagi para pecinta rangkaian novel fiksi ilmiah "Supernova" karya vokalis dan penulis Dewi Lestari.
Seri kedua novel tersebut, "Akar", segera diangkat ke layar lebar.
Namun, para penggemar agaknya harus sedikit bersabar karena produksi film Akar baru bisa dimulai usai buku "Intelegensi Embun Pagi", yang merupakan seri terakhir "Supernova" dirilis.
"Supernova ini universe yang besar banget. Kami juga nunggu buku terakhir Mbak Dewi untuk tahu universe-nya bakalan seperti apa," tutur sutradara Angga Dwimas Sasongko yang akan duduk pengarah film tersebut, usai pemutaran perdana film Surat dari Praha di XXI Epicentrum, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Dikatakan Angga, mengadaptasi cerita Akar menjadi karya visual bukanlah hal mudah. Butuh proses kreatif yang panjang.
"Akar prosesnya masih sangat panjang. Itu project yang menantang hingga kita butuh waktu untuk produksi. Film Cahaya Dari Timur kan persiapan empat tahun, Akar bisa jadi cukup panjang bahkan lebih dari itu. Mbak Dewi sangat mengerti," tuturnya.
Sayang, Angga menolak membicarakan lebih lanjut tentang proyek film tersebut.
"Saya enggak mau bicara banyak soal Akar karena masih prematur," kata dia lagi.
Film Akar rencananya akan berada di bawah naungan rumah produksi Visinema Pictures. Berbeda dari adaptasi layar lebar seri pertamanya, Supernova, yang diproduksi oleh Soraya Intercine Films.
"Ya enggak apa-apa (beda), kan setiap novel dari seri ini punya lisensi," ucap Angga.