TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Pernyataan presenter dan bintang film Indra Bekti Tomo (38) saat menggelar jumpa pers di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, diragukan kebenarannya oleh Lalu Gigih Arsanofa (LGA).
Gigih (33) menyebutkan Bekti sebagai pembohong, bahkan predator.
Gigih adalah pria macho asal Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang menuding Bekti telah melecehkannya secara seksual.
Janji Bekti menjadikan Gigih sebagai bintang film televisi (FTV) dan sinetron di Jakarta justru meleset dan berbalik menjadi tudingan dugaan berhubungan sesama jenis.
“Saya kecewa apabila ada orang yang berbohong dan tidak mau membicarakan kebenaran,” kata Gigih saat dihubungi wartawan melalui telepon, Selasa (2/2/2016) siang.
Gigih saat itu berada di kampung halamannya di Lombok untuk menenangkan diri setelah rencana pengaduan terhadap Bekti ditolak Polda Metro Jaya, 28 Januari 2016.
Pengaduan Gigih atas tudingannya terhadap Bekti telah melecehkan dirinya seolah diperkuat adanya rekaman percakapan melalui telepon selama 13 menit dan 57 detik.
Di obrolan itu, Bekti meminta Gigih membatalkan rencana laporannya ke polisi, dan minta ‘hubungan gelapnya’ itu tetap jadi rahasia mereka.
Namun Bekti meradang sesaat mendengar transkrip dan rekaman percakapan yang diduga suaranya dan Gigih tersebar ke media.
Bintang film Coboy Junior The Movie dan Jenderal Kancil The Movie ini kemudian mengadukan Gigih ke Polda Metro Jaya, Senin kemarin, atas tudingan pencemaran nama baik.
Gigih menyatakan, dalam waktu dekat akan coba menemui pakar telematika untuk membuktikan kebenaran, sekaligus menguji, apakah suara didalam rekaman percakapan itu benar dirinya dan Bekti.
“Saya akan buktikan, suara itu asli atau tidak,” jelas Gigih.
Ketika jumpa pers, Senin petang, Bekti yang datang ditemani Aldilla Jelita, Nanda Persada dan Muhammad Milano --istri, manajer dan pengacara Bekti-- membantah, suara dalam rekaman itu adalah miliknya.
“Apapun yang Indra katakan, ya silahkan saja. Saya sudah pegang faktanya. Saya berani karena benar,” kata Gigih.
Gigih justru menghimbau ke masyarakat Indonesia agar mewaspadai hal-hal negatif seperti tudingan ke Bekti.
“Kalau ada korban lain, mohon segera dilaporkan (ke polisi), karena predator-predator seperti itu harus dihentikan,” jelas Gigih.
Ditemui terpisah di Plaza Semanggi, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa sore, Bekti justru meminta wartawan tak lagi menanyakan kasusnya dengan Gigih.
“Tolong hargai acara ini. Jangan tanya yang aneh-aneh,” ucap Bekti sewot ditengah memandu acara yang digagas Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) tersebut.
“Pertanyaannya fokus ke acara ini saja ya,” ucapnya.