TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Davina Veronica sedih. Air matanya menetes saat melihat sampah yang berserakan yang tidak dibuang pada tempatnya.
Model cantik ini suka marah melihat orang tidak membuang sampah pada tempatnya.
"Saya sering jalan - jalan di Indonesia yang saya selalu sedih. Setiap kali liat sampah saya mau nangis," kata Davina dengan raut muka sedihnya kepada wartawan di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, rabu (17/2).
Wanita kelahiran Jakarta ini tidak ingin berkoar - koar mengenai sampah yang masih berserakan dijalanan.
Ia hanya menunjukan kepada orang - orang untuk menjaga kebersihan.
"Saya buakan orang yang ingin berkoar - koar dan marah - marah mengenai sampah. Tapi penyampain kan ga hanya begitu. Kalau liat orang buang sampah sembarangan ya saya ambil dan saya buang ketempatnya sebagai contoh yang baik," ucapnya.
Tindakan yang ia lakukan pasti memiliki alasan tersendiri dalam menjaga kebersihan lingkungan atau alam.
"Saya cinta dan hormat sama alam. Saya berusaha adengan kapasitas saya untuk menjaga," jelasnya.
Artis berusia 37 tahun ini menceritakan pengalaman yang tadinya ingin berolahraga malah membereskan sampah di pinggiran pantai.
"Belum lama saya lagi lari dipantai, yang tadinya lari pagi malah jadi ngeberesin pantai. Sedih banget yah padahal pantainya bagus dan tempat pariwisata juga," tambahnya.
Anak dari pasangan Guntur Hariadi dan Patricia Gontha ini menyesalkan sikap pemerintah yang mengajak masyarakatnya untuk tidak buang sampah sembarangan tapi tempat pembuangannya tidak ada.
"Pemerintah mengajak untuk jangan buang sampah sembarangan, tapi tempat sampah ga ada. Kalau saya si tidak ada tong yah saya kantongin sampahnya. Harusnya ada si tanda untuk buang sampah. Jadi dukungan pemerintah juga penting," tuturnya.
Artis yang bermain film di Rumah Maida ini menyayangkan atas perilaku manusia yang masih sering membuang sampah. Hal ini dikarenakan alam Indonesia yang sangat indah tapi dikotori oleh sampah.
"Kan sayang alam yang indah dan kaya tapi penuh dengan sampah," ucapnya.
Kemudian Davina juga menceritakan pengalamannya kembali. Ketika mengunjungi perbatasan Indonesia Malaysia, kesedihan itupun muncul kembali karena hal yang berbeda mengenai pemandangan alamnya.
"Saya ada cerita lagi diujung Indonesia sampah dimana-mana. Saya berjalan 1km udah masuk Malaysia dan disana rapih sekali. Karena rapi itu jadi hal berbeda. Saya pengen nangis melihat itu didaerah situ ada laut yang indah sangat disayangkan kan," katanya. (Wartakotalive.com/Arie Puji Waluyo)