TRIBUNNEWS.COM - Pada tanggal 21 Februari 2016 pukul 20.00 WIB, Kompas TV akan membahas mengenai musik dalam program Big Bang!
Show yang dibawakan oleh Andy F Noya. Di episode kali ini, musik dibahas bukan hanya sekedar hiburan, tetapi juga dapat bermanfaat bagi masyarakat di sekitarnya.
Diawali dengan hadirnya Hanny Setiawan, seorang pelopor gerakan Solo Mengajar yang memfokuskan diri di bidang musik setelah menemukan bakat potensial dari seorang anak pengayuh becak yang pernah ia temui.
Berdiri sejak tahun 2011, kegiatan di Sekolah Musik Indonesia (SMI) milik Hanny Setiawan tidak hanya mengajarkan memainkan alat-alat musik, tapi juga bagaimana memasarkannya di era digital melalui media online.
“Industri musik yang besar sekarang adalah yang ada di belakang layar, tapi tidak ada yang mengerjakan, sekolahnya pun tidak ada. Itu yang kita kerjakan,” ujar Hanny Setiawan.
Keunikan SMI ini terletak pada sistem perekrutan tenaga pengajarnya. Pengajar diambil dari para seniman jalanan berbakat, yang belum tersentuh pendidikan formal, kemudian diberikan pelatihan gratis sehingga nanti bisa mandiri dan menjadi seorang tenaga profesional.
Hadir pula Hanung Satrianugraha, produsen gitar berusia 33 tahun asal Bandung. Pada tahun 2000, ketidakmampuannya membeli gitar yang diimpikan, membuat ia mempelajari bagaimana cara membuat alat musik idamannya itu sendiri.
Usaha tersebut berbuah hasil dan mulai dilirik oleh produsen gitar manca negara dan akhirnya dipercaya untuk memproduksi berbagai gitar merk internasional. Namun, di tahun 2002, ia memutuskan untuk membuat merknya sendiri yang disebut Stranough.
Tidak hanya memproduksi gitar, Hanung juga mendirikan Indonesia Guitar Academy yang memberikan pelatihan bermain gitar. Selain itu, ia dan timnya juga menyediakan konsultasi gratis untuk memilih gitar yang tepat, dan ilmu dasar dalam membuat gitar.
“Permasalahan apapun yang berkaitan dengan gitar, baik itu pribadi maupun bisnis, kita buka konsultasi free,” ujar Hanung.
Di balik semua usahanya, Hanung tidak lupa menyisihkan sebagian pendapatannya untuk program “Stairway to Heaven” yang secara berkala memberikan bantuan kepada masyarakat yang tidak mampu, panti jompo, ataupun para korban bencana.
Pada segmen inovasi, Big Bang! Show menghadirkan Hanif Faalih Wienico Kusuma dan Akmal Khalid Farhan, penemu SAPUTRA (Sabuk Pembantu Tuna Netra). Alat ini dibuat saat mereka masih duduk di bangku SMA IT Al-Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto, Jawa Tengah pada tahun 2015.
Temuan ini diupayakan dapat membantu para Tuna Netra agar dapat berjalan lebih baik tanpa bantuan tongkat. “Kita ingin membantu tuna netra agar dapat berjalan tanpa menggunakan tongkat,” ujar Hanif. SAPUTRA dilengkapi dengan dua buah sensor, yakni sensor getar dan sensor bunyi yang dapat mendeteksi halangan besar, maupun halangan kecil yang terdapat di bawah pinggang.
Ingin lebih tahu tentang cerita menginspirasi dari SMI, Stranough, dan SAPUTRA? Saksikan Big Bang! Show episode Melodi Nusantara, yang akan ditayangkan Minggu, 21 Februari 2016, pukul 20.00 WIB hanya di KompasTV atau melalui live streaming di www.kompas.tv/live.