TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Artis peran yang juga produser Lola Amaria merasa senang mendapat sambutan positif dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yang tertarik untuk menonton film Jingga bersama 600 tunanetra di Jakarta, pada 4 Maret 2016.
"Ketika kasih undangan, kami juga kirimkan trailer dan behind the scene. Mereka tertarik, Pak Ahok bilang ini penting, Jakarta harus ramah sama teman-teman difabel. Seperti fasilitas braille, jalan khusus penyandang difabel supaya bisa mandiri," ujar Lola dalam wawancara per telepon, Selasa (23/2/2016).
Untuk diketahui, film Jingga mengangkat kisah kehidupan seorang pelajar yang menyandang tunanetra. Film ini juga membeberkan minimnya fasilitas penunjang yang membantu para difabel di Indonesia.
Karena latar belakang itu pula Lola sengaja mengundang para kepala daerah dan pejabat di Malang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Bandung dan Jakarta untuk menyaksikan film ini.
"Jakarta kami undang Pak Ahok, kota Bandung kita undang Gubernur Jawa Barat Aher. Kalau Solo kami undang Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo," kata Lola.
Menariknya, nonton bareng itu ini akan digelar dengan konsep bioskop berisik. Kira-kira 600 penyandang tunanetra yang diundang dalam acara ini akan dibantu oleh para sukarelawan pembisik.
Namun, jika para kepala daerah dan pejabat yang hadir ingin turut berbisik, Lola memberikan kebebasan.
"Nonton bareng tunanetra, pembisik, dan pembimbing dan pejabat. Mereka juga punya hak nonton, sedangkan bioskop yang ada fasiltas (pembisik) itu jarang. Makannya harus ada pembisik, mereka volunteer, mereka yang mau membantu dan membisikkan," ujarnya.
"Bisa aja (kalau mau membisik), apapun bisa terjadi. Cuma dalam hal ini Pak Ahok, Pak Rudi datang dulu saja," imbuh Lola.
Film Jingga disutradarai Lola Amaria. Film ini dibintangi oleh Hifzane Bon, Hany Valery, Qausar HY, Aufa Assegaf, Isa Raja Loebis, Joshua Pandelaki, Ray Sahetapy, dan Keke Soeryokusumo serta Nina Tamam.
Film yang akan mulai diputar di bioskop Indonesia mulai 25 Februari 2016 itu banyak mengambil lokasi shooting di Bandung, tepatnya di Sekolah Luar Biasa Negeri A (SLBNA).