Laporan Wartawan Tribunnews.com, Regina Kunthi Rosary
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DS, remaja laki-laki yang melaporkan pedangdut Saipul Jamil atas dugaan pelecehan seksual, sempat bekerja sebagai tukang parkir demi mengumpulkan biaya sekolah.
Hal itu dikisahkan oleh Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Asrorun Ni'am Sholeh, ketika ditemui di Kantor KPAI, Menteng, Jakarta, Kamis (25/02/2016).
"Ikhtiar yang dia (DS) lakukan termasuk juga pernah menjadi tukang parkir hanya untuk kepentingan menyelesaikan sekolah," tutur Asrorun.
Berdasarkan penuturan Asrorun, DS memang memiliki keterbatasan dalam hal ekonomi sehingga ia harus berjuang lebih untuk bisa menyelesaikan sekolahnya.
Dalam keadaan demikian, menurut Asrorun, DS yang tengah duduk di bangku kelas tiga sekolah menengah atas itu pun sama sekali tak berniat mencari ketenaran dari pelaporannya atas tindak cabul Ipul.
"Dia juga cerita, 'saya tidak mungkin cari ketenaran, wong kondisi saya seperti ini, saya sedang dalam proses penyelesaian sekolah'," ujar Asrorun menirukan perkataan DS.
Asrorun pun menambahkan, stigma atau tuduhan bahwa DS tengah mencari popularitas menjadi potensial untuk menghambat pemulihan DS.
Sore ini, pukul 15.30 WIB, DS bersama kuasa hukumnya, Osner Johnson Sianipar, bertandang ke Kantor KPAI atas undangan pihak KPAI yang bermaksud membantu DS menangani traumanya.