News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ireng Maulana Meninggal

Ireng Maulana Berpulang, Selamat Jalan Legenda Jazz Indonesia

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Musisi senior Ireng Maulana saat ditemui pada konferenssi pers Enjoy Jakarta Jazz Festival 2015 di Cafe Deleila FX, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (16/9/2015). Ireng Maulana merupakan salah satu pengisi acara pada event musik yang akan digelar pada 19 September 2015 di Plaza Barat Gelora Bung Karno. (Tribunnews/Jeprima)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Musisi jazz senior Indonesia, Ireng Maulana, meninggal dunia pada Minggu (6/3/2016) dini hari akibat serangan jantung.

Ungkapan belasungkawa salah satunya diucapkan oleh pengagas Java Jazz Festival Peter F. Gontha melalui akun media sosial Twitter resmi miliknya @PeterGontha yang dikutip di Jakarta, Minggu (6/3/2016).

"Baru meninggal dengan tenang karena serangan jantung Tokoh musik Indonesia, Ireng Maulana," tulis akun tersebut.

Akun Twitter Jakarta International Java Jazz Festival, @JavaJazzFest, juga menulis ungkapan bela sungkawa atas meninggalnya Ireng.

"Selamat jalan legenda jazz Indonesia, Ireng Maulana #RIPIRENGMAULANA," tulis @JavaJazzFest.

Ireng Maulana, yang memiliki nama kecil Eugene Lodewijk Willem Maulana, lahir di Jakarta, 15 Juni 1944.

Adik dari gitaris jazz Kiboud Maulana tersebut berperan dalam menggagas dan menyelenggarakan Jakarta International Jazz Festival atau JakJazz, yang pertama kali hadir pada 1988.

Gagasan mengenai JakJazz muncul ketika Ireng aktif berkesenian dalam komunitasnya di Taman Ismail Marzuki (TIM), di mana pada saat itu dia juga bergiat di Dewan Kesenian Jakarta (DKJ).

JakJazz pertama diselenggarakan pada 18,19, dan 20 November 1998 di Panggung Maxima dan drive-in Ancol, di mana sebelumnya pembukaannya digelar di TIM.

Festival musik tersebut diikuti oleh lebih dari 150 musisi jazz dari 23 negara.

Beberapa nama besar musisi yang mengisi acara tersebut antara lain gitaris jazz asal Amerika Serikat (AS) Lee Ritenour dan gitaris jazz fusion asal Jepang Kazumi Watanabe.

Ireng pada saat itu menobatkan JakJazz 1988 sebagai "Pesta Jazz Terbesar di Asia" setelah melakukan survei dan membandingkannya dengan festival serupa di negara-negara lain.

Setelah 1988, JakJazz kembali diselenggarakan pada 1990 dengan menghadirkan antara lain kelompok musik jazz asal Prancis Sixun dan kelompok musik fusion jazz asal Jepang Casiopea.

Pada gelaran JakJazz 1993, kelompok musik fusion jazz-funk asal Islandia Mezzoforte turut meramaikan acara. Di tahun 2008, JakJazz memasuki edisi ke sepuluhnya.

Kemudian, pada 4 November-7 Desember 2014 diselenggarakan Jakjazz Festival 2014 dengan menampilkan konsep festival kota (city festival).

Pada 2015, Ireng juga turut berperan dalam penyelenggaraan Enjoy Jakarta Jazz Festival 2015 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini