Laporan wartawan Tribunnews.com, Valdy Arief.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Pada misa arwah sebelum pemakaman gitaris jazz kenamaan Ireng Maulana, Romo Rahadi yang memimpin ritual, menyampaikan beberapa momen berkesan bersama mendiang.
Menurut Romo Rahadi, laki-laki yang memiliki nama asli Eugene Lodewidjk Willem Maulana merupakan sosok yang suka membantu.
"Beliau sering telepon saya kalau ada orang kesusahan agar saya doakan," kata Romo Rahadi di Rumah Duka Heaven, Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta, Senin (7/3/2016).
Bantuan mendoakan yang sering Ireng minta padanya, kenang Romo Rahadi, tidak sedikit ditujukan ke sesama musisi.
Romo Rahadi juga menceritakan, selain kerap minta bantuan darinya, Ireng juga tidak pernah sulit dihubungi ketika dia minta pertolongan.
"Dia selalu available dan ringan tangannya ketika diminta tolong," katanya.
Di luar peribadatan, Romo Rahadi sangat terkesan kebersamaan Ireng dan sahabatnya, Koes Hendratmo pada sebuah acara musik.
"Saya selalu terkenang pada acara Berpacu Bersama Melodi. Saya kira semua kita tahu dan merindukan acara itu," kata Romo Rahadi.
Ireng Maulana meninggal dunia karena penyakit jantung di usianya yang ke 72 tahun, Minggu (6/3/2016) dini hari kemarin.
Sebelumnya, Ireng sempat mengisi suatu acara di PIM lalu malam harinya kembali mengisi acara di sebuah lokasi di Jakarta Selatan.
Di sela-sela mengisi acara, Ireng mengeluh sesak napas dan oleh rekan-rekannya dibawa ke RS Harapan Kita. Namun sayangnya, Ireng sudah lebih dulu menghembuskan nafas saat perjalanan ke rumah sakit.
Sebelum dimakamkan, jenazah Ireng sempat disemayamkan di Rumah Duka Dharmais, Jakarta Barat. Beberapa sahabat dan musisi hadir memberikan penghormatan pada Ireng, diantaranya Koes Hendratmo, Dewa Bujana, Mus Mujiono, Deddy Dhukun, dan lainnya.