TRIBUNNEWS.COM - Ivanka, pemain bas Slank, melihat gerhana matahari total (GMT) sebagai peristiwa alam yang langka dan terjadi atas kehendak Yang Maha Kuasa.
Hal itu disampaikan oleh Ivanka, yang hadir di Lapangan TVRI Palu, Sulawesi Tengah, untuk menyaksikan GMT pada Rabu (9/3/2016) pagi dan manggung bersama rekan-rekan Slank-nya dalam Total Solar Eclipse Concert pada Rabu malam waktu setempat.
"Gue melihat maknanya lebih untuk introspeksi diri dari sisi agama," tuturnya dilansir Kompas.com.
"Gue lebih ke salat, istigfar, berzikir, bersedekah ketika terjadi gerhana," lanjut Ivanka, yang mengaku menjalankan shalat gerhana di kamar hotel tempatnya menginap sebelum berangkat ke Lapangan TVRI.
"Walaupun suasana ramai, orang sorak sorai, MC (pembawa acara) menyebutnya sebagai pesta, di sisi lain gue lebih menyikapinya sebagai makhluk Tuhan," tuturnya lagi.
Ivanka mengaku merasa takut ketika tampak matahari sudah sepenuhnya tertutup bulan.
"Gelap banget kayak malam. Gue takut. Bisa aja, atas kehendak-Nya, jadi gelap terus," ucap Ivanka, yang menggunakan kacamata khusus untuk menyaksikan GMT.
"Waktu hampir gelap, gue mulai berdoa terus," ucapnya lagi.
Ketika gelap, Kaka, vokalis Slank menyajikan lagu daerah setempat "Tananggu Kaili", yang artinya 'Tanahku Kaili', ciptaan almarhum Hasan M Bahasuan.
Kaka diiringi permainan musik akustik oleh beberapa pemusik setempat.
Ketika kembali terang, Kaka menyuguhkan "Terlalu Manis", salah satu hit Slank.
Rekan-rekan Slank-nya menemaninya. Ivanka dan Abdee memainkan shaker, Ridho bergitar akustik, dan Bimbim memainkan tamborin.