Laporan Wartawan Warta Kota, Nur Ichsan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pagelaran Opera Jawa Klasik “Kidung Dandaka” yang digelar Yayasan Abisatya Sarasati, merupakan karya dari tiga maestro tari, yakni Retno Maruti, Sulistyo Tirtokusumo dan Sentot S, serta melibatkan beberapa penari & pengrawit dari institute Seni Indonesia (ISI) Solo, Yogyakarta dan Sanggar Padneçwara serta Institut Kesenian Jakarta (IKJ).
Pagelaran ini juga bertepatan dengan hari jadi ke-40 tahun Padneçwara di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), Jumat (22/4) malam.
Pagelaran tersebut terinspirasi dari cerita Ramayana yang disadur dari buku Anak Bajang Menggiring Angin karya Rm Sindhunata.
"Kidung Dandaka” berkisah tentang Rama dan Sinta yang harus menjalani pembuangan di hutan selama 13 tahun, semua berawal dari kemenangan Rama dalam sayembara Mantili yang membawanya pada kesengsaraan, cobaan dan penderitaan terus datang pada Rama sampai ia harus berpisah dengan Sinta.