News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Seleb

Seniman Betawi Ora Hizrah Bacan Nyanyikan Lagu "Gila Ahok"

Editor: FX Ismanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seniman Betawi Ora, Hizrah Bacan, nyanyikan lagu berjudul Gila Ahok , Lagu Petikan Syair Gila Ahok Di Facebook gila Ahok, di Twitter gila Ahok, di Youtube gila Ahok, di TV gila Ahok.. ..Si Eneng gila Ahok, si Entong Gila Ahok, Emak gue gila Ahok, Babe gue gila Ahok... ..Di pasar ribut Ahok, politisi ngeributin Ahok, Jakarte ribut Ahok, semua ribut Ahok . TRIBUNNEWS.COM/IST.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Belakangan ini, warga Jakarta tengah disajikan dengan hingar bingar calon pemimpin yang ramai berseliweran mengisi hampir setiap sudut kehidupan. Mulai dari pembicaraan di warung kopi, perbincangan hangat di kafe, tontonan di televisi hingga segudang informasi yang masuk dan menusuk lewat media sosial.

Kehingar-bingaran itu kini bertambah dengan munculnya sebuah lagu yang liriknya unik dan menyentil fenomena calon pemimpin ibukota yang beredar di Youtube belakangan ini. Lagu yang kental dengan nuansa budaya Betawi ini menyoroti fenomena dimana nyaris di setiap sudut, warga Jakarta membicarakan sosok gubernur incumbent, Basuki T Purnama atau yang akrab disapa Ahok.

Lagu berjudul Gila Ahok ini dinyanyikan seniman Betawi Ora, Hizrah Bacan, belakangan ini mulai terdengar mengisi ruang dengar masyarakat Jakarta. Liriknya yang sederhana, penuh dengan nuansa Betawi menceritakan fenomena masyarakat Jakarta yang membicarakan Ahok dengan segala gayanya dalam memimpin Ibukota.

Simak saja petikan syairnya:

“Di Facebook gila Ahok, di Twitter gila Ahok, di Youtube gila Ahok, di TV gila Ahok..
..Si Eneng gila Ahok, si Entong Gila Ahok, Emak gue gila Ahok, Babe gue gila Ahok...
..Di pasar ribut Ahok, politisi ngeributin Ahok, Jakarte ribut Ahok, semua ribut Ahok…”

Sekilas, syair di atas menceritakan fenomena masyarakat Jakarta yang dimana-mana membicarakan sosok Ahok yang tengah fenomenal lantaran gaya kepemimpinannya. Ditambah lagi dengan gonjang-ganjing upaya ‘lawan’ politiknya yang bersaing meraih simpati dan dukungan jelang pemilihan gubernur 2017 mendatang.

“Ah..lagunya sih kayaknya kental dukungan ke Ahok tuh. Saya sih dengernya begitu,” ujar Ardi, warga Kebayoran Lama, Jakarta Selatan saat diminta komentarnya.

Ia menduga lagu itu sengaja dibuat dalam rangka mendukung Ahok maju dalam Pilgub Jakarta 2017 mendatang.

Namun pendapat lain diungkapkan Joni. Warga Kebon Jeruk, Jakarta Barat ini melihat lagu ini tak melulu sebagai sebuah bentuk dukungan terhadap Ahok.

“Ya memang fenomena yang diceritain di lagu itu ada benarnya. Warga Jakarta kan dimana-mana memang lagi bicarain Ahok,” ucapnya.

Ia sendiri mengaku tak terlalu melihat lagu ini sebagai sebuah bentuk dukungan terhadap Ahok. Wawan mengutip bait lain dalam syair lagu ini yang juga mengandung ajakan untuk menghentikan hujat menghujat dan saling menjelekkan antar sesama bakal calon pemimpin Jakarta.

“Saya setuju ama ajakan dalam lagu itu yang mengajak warga Jakarta menjaga kerukunan, tetap akur dan bersama membangun Jakarta siapapun pemimpinnya,” ucap Wawan.

Hizrah sendiri mengatakan kalo lagunya hanya sebagai karya seni atas fenomena ahok yg jadi isu nasional dan bukan utk mendukung ahok. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini